IBADAH - 19 Juni 2022
Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan
SALING MENOLONG
Galatia 6:1-10
Saling membantulah kamu
1 Saudara-saudara,
kalaupun seorang kedapatan melakukan suatu pelanggaran, maka kamu yang rohani,
harus memimpin orang itu ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut, sambil
menjaga dirimu sendiri, supaya kamu juga jangan kena pencobaan. 2 Bertolong-tolonganlah
menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus. 3 Sebab kalau
seorang menyangka, bahwa ia berarti, padahal ia sama sekali tidak berarti, ia
menipu dirinya sendiri. 4 Baiklah tiap-tiap orang menguji pekerjaannya
sendiri; maka ia boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat
keadaan orang lain. 5 Sebab tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya
sendiri. 6 Dan baiklah dia, yang menerima pengajaran dalam Firman, membagi
segala sesuatu yang ada padanya dengan orang yang memberikan pengajaran
itu. 7 Jangan sesat! Allah tidak membiarkan diri-Nya dipermainkan. Karena
apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya. 8 Sebab barangsiapa
menabur dalam dagingnya, ia akan menuai kebinasaan dari dagingnya, tetapi
barangsiapa menabur dalam Roh, ia akan menuai hidup yang kekal dari Roh
itu. 9 Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang
waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah. 10 Karena itu,
selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua
orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman.
“Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu
memenuhi hukum Kristus.” Galatia 6:2
Kalau diantara kita ada yang melakukan pelanggaran,
biasanya orang lain seringkali mencemooh. Kita yang rohani harus mau membantu,
memimpin orang tersebut ke jalan yang benar dalam roh lemah lembut sambil
menjaga diri kita sendiri. Bolehkah kita bermegah? Boleh, karena kasih karunia
Allah, boleh bermegah melihat keadaannya sendiri dan bukan melihat keadaan
orang lain.
Tapi bolehkah kita memegahkan diri? Tidak!
Tiap-tiap orang akan memikul tanggungannya sendiri,
tiap orang itu punya beban. Beban yang berarti bukan beban yang memberatkan.
Yang harus kita lakukan adalah saling bertolong-tolongan agar beban pun semakin
ringan. Apa yang ditabur, itulah yang akan dituai. Marilah kita menabur kasih.
Jangan jemu-jemu berbuat baik. Selama masih ada kesempatan, marilah kita
berbuat baik kepada orang lain, kepada semua orang, terutama kepada kawan-kawan
kita seiman.
Orang Kristen memiliki hukum yang harus ditaati
yaitu hukum Kristus. Orang Kristen hanya dapat mentaati dengan kuasa Roh Kudus
pada saat mereka saling melayani dalam persekutuan gereja.
IBADAH - 12 Juni 2022
Pembicara: Ps. Andreas Agus
CONFLICT MANAGEMENT
Amsal 27:17, Amsal 18:19 b, Amsal 17:14, Amsal 3:30, Amsal 26:21,
Amsal 26:17
Amsal 27:17 :
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.
Amsal 18:19b
: …dan pertengkaran adalah seperti palang gapura sebuah puri.
Amsal 17:14
: Memulai pertengkaran adalah seperti membuka jalan air; jadi undurlah sebelum
perbantahan mulai.
Amsal 3:30 :
Janganlah bertengkar tidak semena-mena dengan seseorang, jikalau ia tidak
berbuat jahat kepadamu.
Amsal 26:21
: Seperti arang untuk bara menyala dan kayu untuk api, demikianlah orang yang
suka bertengkar untuk panasnya perbantahan.
Amsal 26:17
: Orang yang ikut campur dalam pertengkaran orang lain adalah seperti orang
yang menangkap telinga anjing yang berlalu.
Tuhan menciptakan manusia dengan kehendak bebas.
Karena manusia mempunyai kehendak bebas, seringkali timbulah konflik. Konflik
itu nyata. Konflik bisa terjadi kapan saja. Konflik boleh terjadi tetapi harus
berdasarkan kebenaran Firman Tuhan. Mencegah konflik itu bukan hal yang mudah.
Jangan memicu konflik yang tidak perlu dipermasalahkan. Belajar meresponi
sesuatu dengan benar, belajar bagaimana kita menangani konflik. Jangan
menyampaikan konflik kepada orang yang salah. Jangan sampai kita ikut campur
terhadap konflik orang lain. Konflik, perbedaan harus menjadikan kita semakin
kompak, menjadikan kita menjadi pengampun. Belajar mengampuni! Teladani Yesus
yang mau mengampuni padahal seringkali kita kecewakan. Mari, ciptakanlah
kedamaian!
IBADAH - 5 Juni 2022
Pembicara: Dr. Agus Nugroho, M. Pd. K
MAKNA PENCURAHAN ROH KUDUS
Pencurahan Roh Kudus sebagai bukti bahwa Allah
adalah layak untuk dipercaya. Pencurahan Roh Kudus sudah dinubuatkan oleh para
nabi (Yoel 2:28-32). Janji Yesus digenapi (Yohanes 14:15-17). Jadi, kalau kita
menggantungkan kepercayaan kita kepada Allah, itu sangat layak. Pencurahan Roh
Kudus menjadikan orang percaya sebagai pribadi yang penuh kasih (Galatia
5:22-23). Jika kita ingin menerima Roh Kudus, hal pertama yang harus kita
lakukan adalah mengasihi Tuhan. Milikilah kasih kepada Tuhan! Pencurahan Roh
Kudus menjadikan orang percaya sebagai pribadi yang kuasa (Kisah Para Rasul 1:8).
Ketika kita menerima Roh Kudus, maka Dia tinggal di dalam hati kita dan Dia
berkuasa memberi kita kekuatan.
IBADAH - 29 Mei 2022
Pembicara: Pdt. Ferry Christian
MENJADI SAKSI KRISTUS
Kisah Para Rasul 1:8 (TB)
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan
kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan
sampai ke ujung bumi."
Menjadi saksi Kristus bukanlah pilihan, tetapi ini otomatis. Kalau kita
sudah menerima kuasa, kita diberi power untuk menjadi saksiNya. Kesaksian bukan
hanya kita berbicara tentang Yesus. Menjadi saksi dan membawa kesaksian adalah
hal yang berbeda tetapi tujuannya sama. Memberikan kesaksian adalah
memberitakan, berkata-kata tentang Yesus, dan membawa ke dalam persekutuan.
Saksi adalah melihat sesuatu yang nyata yang dilakukan berulang-ulang.
Sesuatu yang diulang-ulang disebut kebiasaan. Menjadi saksi Kristus bukan hanya
ketika kita melayani, tetapi menjadi saksi itu dimanapun kita berada. Jangan
berkoar-koar hanya di gereja, tetapi di rumah pun juga harus berkoar-koar. Kita
di mimbar, kita di rumah, kita di gereja, itulah kita. Dimanapun tetaplah
menjadi saksi Kristus.
Menjadi
saksi Kristus, Hidup sesuai Firman itu tidak mudah. Tetapi Roh Kudus akan memampukan
kita.
Menjadi saksi jangan jadikan beban, tetapi jadikanlah itu kesempatan.
Dimulai dari etika, belajar menghormati itu menjadi saksi Kristus. Roh Kudus
akan menuntun kita ketika kita menjadi saksi Kristus.
Aktifkanlah Roh Kudus di dalam hidupmu!
IBADAH - 22 Mei 2022
Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan
BERBAHAGIALAH MEREKA
YANG TIDAK MELIHAT, NAMUN PERCAYA
Yohanes 20:24-29
Yesus menampakkan diri
kepada Tomas
24 Tetapi Tomas, seorang dari kedua belas
murid itu, yang disebut Didimus, tidak ada bersama-sama mereka, ketika Yesus
datang ke situ.
25 Maka kata murid-murid yang lain itu
kepadanya: ”Kami telah melihat Tuhan!” Tetapi Tomas berkata kepada mereka:
”Sebelum aku melihat bekas paku pada tangan-Nya dan sebelum aku mencucukkan
jariku ke dalam bekas paku itu dan mencucukkan tanganku ke dalam lambung-Nya,
sekali-kali aku tidak akan percaya.”
26 Delapan hari kemudian murid-murid Yesus
berada kembali dalam rumah itu dan Tomas bersama-sama dengan mereka. Sementara
pintu-pintu terkunci, Yesus datang dan Ia berdiri di tengah-tengah mereka dan
berkata: ”Damai sejahtera bagi kamu!”
27 Kemudian Ia berkata kepada Tomas:
”Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan
cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan
percayalah.”
28 Tomas menjawab Dia: ”Ya Tuhanku dan
Allahku!”
29 Kata Yesus kepadanya: ”Karena engkau
telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak
melihat, namun percaya.”
Yesus selalu hadir di tengah persekutuan orang percaya.
Ketika Yesus hadir, maka akan ada damai sejahtera. Ada orang-orang yang tidak
percaya kalau tidak melihat, seperti Thomas yang tidak percaya kalau Yesus
sudah bangkit sebelum Thomas melihat bekas paku pada tangan Yesus dan sebelum
Thomas mencucukkan jarinya ke dalam bekas itu, mencucukkan tangannya ke dalam
lambungNya. Tetapi Thomas tidak sempat melakukannya karena Yesus secara khusus
menampakkan diri kepada Thomas dan Thomas percaya.
Memang ada beberapa orang yang butuh pembuktian seperti Thomas. Tetapi berbahagialah mereka yang tidak melihat kalau Yesus sudah bangkit, namun percaya. Kita juga tidak melihat bagaimana Yesus bangkit, namun apakah kita percaya? Ini berbicara tentang keyakinan iman kita.
Kita harus mengakui Yesus itu Tuhan kita, dan selanjutnya kita akan mengasihi Dia dengan segenap hati kita, dengan segenap jiwa kita, dan dengan segenap kekuatan kita. Dia lahir dalam kehidupan kita dan kita harus taat kepadaNya, melakukan apapun yang Tuhan perintahkan.
IBADAH - 15 Mei 2022
Pembicara: Ev. Kumala Anjani
KEMURNIAN HATI
Kisah Para Rasul 24:16 (TB)
Sebab itu aku senantiasa
berusaha untuk hidup dengan hati nurani yang murni di hadapan Allah dan
manusia.
Setiap hari
kita diuji oleh kemurnian hati. Kumurnian hati herbicara tentang ketulusan
hati, jujur terhadap diri sendiri dan kepada Tuhan. Apakah anda tulus? Apakah
anda jujur? Apakah anda sungguh-sungguh di hadapan Tuhan? Apa yang ada di dalam
hati kita? Hanya kita dan Tuhan yang tahu.
Kemurnian
hati bagi Rasul Paulus:
1. Prioritas
(1 Korintus 3:2)
2. Totalitas
(Ibrani 13:18)
3.
Integritas (1 Kor 4:16, Titus 2:7)
Dampak
kemurnian hati bagi Rasul Paulus:
1.
Menyatakan kebenaran
2. Mengalami
sukacita, damai sejahtera
3.
Memelihara iman
Mengapa hati nurani kita tidak lagi murni? Terkadang kita tahu
tapi pura-pura tidak tahu, terkadang kita tahu tapi tidak mau tahu,
terkadang kita tahu tapi tidak melakukannya.
Bagaimana
menjaga kemurnian hati?
1. Connected
with God (Kisah Para Rasul 23:1)
2. Connected
with community (Ibrani 10:25)
Mari kita sama-sama menjaga kemurnian hati kita. Mari kita jadikan
kemurnian hati menjadi prioritas, jadikan totalitas, dan jadikan itu integritas
komitmen.
IBADAH - 8 Mei 2022
Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan
KELUARGA YANG TAAT
KEPADA ALLAH
Kejadian 6:5-22
5 Ketika dilihat Tuhan, bahwa
kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu
membuahkan kejahatan semata-mata,
6 maka menyesallah Tuhan, bahwa Ia
telah menjadikan manusia di bumi, dan hal itu memilukan hati-Nya.
7 Berfirmanlah Tuhan: ”Aku akan
menghapuskan manusia yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, baik manusia
maupun hewan dan binatang-binatang melata dan burung-burung di udara, sebab Aku
menyesal, bahwa Aku telah menjadikan mereka.”
8 Tetapi Nuh mendapat kasih karunia di
mata Tuhan.
Riwayat Nuh
9 Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah
seorang yang benar dan tidak bercela di antara orang-orang sezamannya; dan Nuh
itu hidup bergaul dengan Allah.
10Nuh memperanakkan tiga orang laki-laki:
Sem, Ham dan Yafet.
11Adapun bumi itu telah rusak di hadapan
Allah dan penuh dengan kekerasan.
12 Allah menilik bumi itu dan sungguhlah
rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi.
13 Berfirmanlah Allah kepada Nuh: ”Aku telah
memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan
kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan
bumi.
14 Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu
gofir; bahtera itu harus kaubuat berpetak-petak dan harus kaututup dengan pakal
dari luar dan dari dalam.
15 Beginilah engkau harus membuat bahtera
itu: tiga ratus hasta panjangnya, lima puluh hasta lebarnya dan tiga puluh
hasta tingginya.
16 Buatlah atap pada bahtera itu dan
selesaikanlah bahtera itu sampai sehasta dari atas, dan pasanglah pintunya pada
lambungnya; buatlah bahtera itu bertingkat bawah, tengah dan atas.
17 Sebab sesungguhnya Aku akan mendatangkan
air bah meliputi bumi untuk memusnahkan segala yang hidup dan bernyawa di
kolong langit; segala yang ada di bumi akan mati binasa.
18 Tetapi dengan engkau Aku akan mengadakan
perjanjian-Ku, dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu: engkau bersama-sama
dengan anak-anakmu dan isterimu dan isteri anak-anakmu.
19 Dan dari segala yang hidup, dari segala
makhluk, dari semuanya haruslah engkau bawa satu pasang ke dalam bahtera itu,
supaya terpelihara hidupnya bersama-sama dengan engkau; jantan dan betina harus
kaubawa.
20 Dari segala jenis burung dan dari segala
jenis hewan, dari segala jenis binatang melata di muka bumi, dari semuanya itu
harus datang satu pasang kepadamu, supaya terpelihara hidupnya.
21 Dan engkau, bawalah bagimu segala apa
yang dapat dimakan; kumpulkanlah itu padamu untuk menjadi makanan bagimu dan
bagi mereka.”
22 Lalu Nuh melakukan semuanya itu;
tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah dilakukannya.
Apakah yang kita pikirkan, apakah yang kita rancangkan
membuahkan kejahatan semata-mata?
Tuhan punya harapan atas adanya kita di bumi. Tuhan punya
rancangan yang besar. Namun rancanganNya hancur karena manusia punya kehendak
bebas. Di tengah-tengah manusia yang kelakukannya bertambah jahat, tetapi Nuh
mendapat kasih karunia di mata Tuhan.
Nuh adalah seorang yang benar, tidak bercela di antara orang-orang
sezamannya, dan Nuh hidup bergaul dengan Allah. Nuh taat membangun bahtera, Nuh
taat melakukan apa yang Tuhan perintahkan. Kita ini adalah cerminan atau citra
Allah, kita ini berharga di mata Tuhan. Tetapi citra diri ini rusak karena dosa.
Tuhan mau agar kita kembali kepadaNya. Oleh karena penebusan Kristus, citra
kita kembali.
Ketaatan itu harus dipaksakan untuk hal yang baik. Kalau
kita percaya kepada Tuhan, kita akan taat kepadaNya. Mari kita belajar dari Nuh
yang berpihak kepada Allah, yang taat melakukan apa yang Allah perintahkan.
IBADAH - 1 Mei 2022
Pembicara: Dr. Agus Nugroho, M. Pd. K
MEMBANGUN PONDASI IMAN KELUARGA
Ibrani 10: 19-25
Ibrani 10:22
(TB) Karena itu marilah kita menghadap
Allah dengan hati yang tulus ikhlas dan keyakinan iman yang teguh, oleh karena
hati kita telah dibersihkan dari hati nurani yang jahat dan tubuh kita telah
dibasuh dengan air yang murni.
Salah satu contoh membangun pondasi iman keluarga adalah dalam
beribadah. Beribadah adalah menghadap Allah. Ketika kita datang menghadap
Tuhan, kita harus tahu kepada siapa kita datang. Jika kita tahu kita mau
menghadap Tuhan, tentu kita akan datang dengan sopan, menundukkan diri, datang
dengan penuh hormat karena memang kita menghormati Tuhan. Kita harus
konsentrasi penuh, sungguh-sungguh dalam beribadah.
Kita harus menyakini bahwa Tuhan hadir di tengah-tengah ibadah kita,
baik ibadah online maupun offline, sehingga kita harus menghadap Allah dengan
kesungguhan hati. Beribadah kepada Allah diwujudkan dalam sikap saling
memperhatikan.
Ibrani 10:24 (TB) Dan marilah
kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik.
IBADAH - 24 April 2022
Pembicara: Pdp. Lucky Nathalia
MEMBERI YANG TERBAIK KEPADA TUHAN
Roma 12:1
Persembahan adalah sesuatu yang kita bawa dengan
penuh hormat kepada pribadi yang kita muliakan. Tuhan ingin kita
mempersembahkan yang terbaik untuk Tuhan dalam semua hal. Persembahan berbeda
dengan beramal. Beramal berarti kita memberikan kepada fakir miskin. Tuhan yang
kita sembah bukan fakir miskin. Jangan sampai kita menjadi beramal kepada
Tuhan. Jangan sampai pola pikir kita salah dalam mempersembahkan yang terbaik
untuk Tuhan.
Pengenalan kita akan Tuhan berbanding lurus dengan persembahan kita
kepada Tuhan.
Bagaimana cara kita memberi persembahan yang terbaik untuk Tuhan?
1. Dipersiapkan (Mazmur 5:4)
2. Lakukan dengan ketulusan (Kisah Para Rasul 5:3)
3. Lakukan dengan sukacita (2 korintus 9:7)
Kenalilah kepada siapa kita membawa persembahan. Berikan persembahan
yang terbaik kepada Tuhan!
IBADAH - 17 April 2022
Pembicara: Pdt. Yoce D. Matthews
YESUS BANGKIT MEMBAWA
KEMENANGAN & HARAPAN
1 Korintus 15:57 (TB) Tetapi syukur kepada Allah, yang telah
memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Bapa bereinkarnasi
menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus. Dan Yesus yang rela mengorbankan nyawaNya
untuk menebus dosa manusia. Yesus lah yang memberikan kemenangan kepada kita. Kita
menang terhadap dosa. Maka hidup kita kudus, kita tidak perlu takut akan masa depan
karena semua dari Tuhan. Kemenangan demi kemenangan akan terjadi di dalam hidup
kita. Dan di dalam Tuhan ada pengharapan! Mungkin kita sedang mengalami
pergumulan, tetapi di dalam Yesus selalu ada harapan.
Yesus Kristus dibangkitkan kembali.
Dialah Allah yang Esa! Amin!
IBADAH - 10 April 2022
Pembicara: Dr. Agus Nugroho, M.Pd.K
PERGUMULAN DI GETSEMANI
Matius 26:36-45
Yesus sering datang ke bukit untuk berdoa dan Yesus
berdoa dengan kesungguhan hati. Ada kesedihan di dalam diri Yesus. Yesus sedih
bukan karena Dia akan disalib, tetapi karena Dia tahu bahwa ada murid yang
menghianati Yesus.
Ketika kita sedang mengalami pergumulan hidup, mari
kita datang mencari wajah Allah, kita sujud dan berdoa. Itu menunjukkan kalau
kita terus bergantung kepada Allah. Kita ingin setiap doa kita dikabulkan oleh
Tuhan. Tetapi kita tidak bisa memaksa kehendak Allah. Bapa mengutus Yesus
datang ke dunia untuk mengalami penderitaan dan untuk menyelamatkan kita. Yesus
juga tidak bisa memaksakan kehendak Allah.
Doa itu penting. Doa bisa membuat kita fokus
kepada jalanNya Allah. Kalau kita sudah berdoa, jangan lagi takut kesedihan menguasai
hidup kita. Tenanglah! Kita serahkan pergumulan kita kepada Tuhan, selanjutnya
kita hadapi pergumulan tersebut. Kita diberikan kemampuan oleh Tuhan untuk
melakukannya dan kita adalah orang-orang yang menang!
IBADAH - 20 Maret 2022
Pembicara: Pdt. Yohanes Nande
Matius 14:27-33
Ini adalah
peristiwa dimana murid-murid Yesus sedang dalam perjalanan menggunakan perahu
dan mereka dihadang oleh angin. Dan ketika Yesus datang, murid-murid tidak
mengenal Yesus. Murid-murid mengatakan itu hantu. Yesus datang dan berkata
“Tenanglah, Aku ini, jangan takut!” Lalu Petrus berkata, “Tuhan, apabila Engkau
itu, suruhlah aku datang kepadaMu berjalan di atas air.” Ketika Petrus minta,
sekalipun permintaannya itu tidak logis, Yesus berkata “Mari, datanglah, lakukan
apa yang kau minta”.
Terkadang
waktu kita mengalami kesulitan dan ketika Yesus datang menolong kita, kita
tidak mengenal Yesus. Dan ketika kita minta sesuatu yang mungkin tidak logis
kepada Tuhan, kita justru takut melakukannya. Cara kita memandang Tuhan akan
mempengaruhi kita. Kita punya Allah yang berkuasa, Dia sanggup menolong kita. Jangan
hanya meminta, tetapi lakukan! Keluar dari kebiasaan, keluar dari zona nyaman.
JUST DO IT!
Jalani, bersama
Yesus kita sanggup melakukan hal yang kita rasa tidak mungkin!
IBADAH - 13 Maret 2022
Pembicara: Ev. Tania Wijaya
KASIH DALAM PERKATAAN DAN PERBUATAN
1 Yohanes 3:11-18
1
Yohanes 3:11 (TB) Sebab inilah berita
yang telah kamu dengar dari mulanya, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi;
Kita sebagai jemaat-Nya
harus saling mengasihi. Mengasihi adalah perintah Tuhan. Mengasihi bukan hanya
sementara, tetapi mengasihi harus dilakukan secara terus-menerus. Kasih harus
menjadi dasar karena Allah adalah kasih. Inti dari kasih adalah pengorbanan
diri. Kain menjadi contoh tertinggi dari kebencian, dimana Kain gagal mengasihi
adiknya, yaitu Habel. Kain iri hati, ia benci kepada adiknya dan ia membunuh
Habel. Namun, Yesus Kristus menjadi contoh tertinggi Kasih Sejati.
1 Yohanes 3:11 (TB) Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau
dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran.
Perkataan bisa
dilakukan sebagai salah satu cara kita mengasihi. Perkataan yang baik akan menguatkan
dan akan membangun sesama kita. Namun, Tuhan menginginkan kita mengasihi bukan
dengan perkataan saja, tetapi juga dengan perbuatan, dengan tindakan nyata. Tuhan
memerintahkan kita untuk mengasihi semua orang tanpa terkecuali. Mengasihi
orang yang kita anggap “nyebelin” itu susah.
Ketika Kristus
menebus kita dari dosa, kita punya tanggung jawab yang besar kepada orang
percaya.
Kita telah menerima kasih sejati
dari Kristus dan kita harus mewujudkan kasih itu kepada sesama dengan tindakan
nyata. Dengan demikian kita akan menyenangkan hati Tuhan.
IBADAH - 6 Maret 2022
Berespon Benar terhadap Firman Tuhan
Pembicara: Ev. Agus Nugroho
Matius 13:1-9
Setiap
kita bisa menerima Firman Tuhan, baik itu dalam saat teduh, dalam ibadah, dan
lain sebagainya. Firman Tuhan membuat kita merenung Kembali bagaimana kita
harus hidup. Ada banyak motivasi yang dimiliki setiap orang untuk datang kepada
Yesus.
Bagaimana respon kita terhadap
Firman Tuhan?
Perumpamaan tentang seorang penabur:
1.
Benih ditaburkan di pinggir jalan, lalu datang
burung, dan habis dimakan
ð
Mendengar Firman Tuhan, tetapi tidak mengerti,
tidak membuka hati
2.
Benih ditaburkan di atas batu, bertumbuh tetapi
tidak lama akan layu dan kering
ð
Mendengar Firman Tuhan, menerima dengan gembira,
antusias, lalu melupakan
3.
Benih ditaburkan di semak duri, semak duri makin
besar dan menghimpit
ð
Mendengar Firman Tuhan, namun dipenuhi
kekuatiran, dan tidak berbuah
4.
Benih ditaburkan di tanah yang baik dan berbuah
ð
Mendengar Firman Tuhan dan mengerti
Berespon benar terhadap Firman
Tuhan, yaitu dengan mempersiapkan hati (berdoa), mengimani setiap Firman Tuhan,
dan diwujudkan dengan tindakan nyata.
Hendaklah kita merespon Firman Tuhan
dengan benar, dengan cara mendengar Firman Tuhan dan mengerti Firman Tuhan, dan
kita lakukan dalam kehidupan kita!
IBADAH - 27 Februari 2022
Allah itu Kasih
Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan
Yakobus 5:14
Ketika
kita menjadi sakit, itu adalah alarm (warning), bisa juga karena pola hidup
kita yang tidak teratur, bisa juga itu adalah tanda kebaikan. Penyakit bisa
membawa kebaikan agar kita waspada. Sakit juga satu paket dengan kematian.
Sakit bisa membuat kita bertobat.
Ada
sakit karena tubuh yang dipengaruhi oleh pola makan dan pola hidup. Ada juga
sakit karena jiwa yang dipengaruhi oleh pikiran, akar kepahitan. Dan ada juga
sakit karena kita menjauh dari Allah. Tuhan ijinkan kita mengalami sakit.
Namun, tetaplah bersyukur dan bersukacita! Walaupun kita sakit, Tuhan tetap
mengasihi kita.
IBADAH - 20 Februari 2022
Kasih Tidak Membalas
Pembicara: Pdt. Andreas Hadriana Mulia
Kolose 3:15A
Hanya
karena kasih Tuhan kita diselamatkan. Kita ada sampai saat ini karena kasih
Allah. Tanpa kasih Allah kita pasti akan hancur dan berantakan. Tetapi kita
bersyukur mempunyai kasih Allah. Kasih ini adalah segala-galanya untuk kita.
Kasih Allah yang membuat kita penuh dengan sukacita dan damai sejahtera. Oleh
karena kasih Allah, kita mempunyai kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
kelemahlembutan, penguasaan diri.
Firman
Tuhan adalah kebenaran Ya dan Amin! Kita ada sampai saat ini karena iman,
Firman Tuhan, dan anugerah Tuhan. Kalau kita hidup di dalam kasih Allah, mari
kita hayati, nikmati, dan share.
Hiduplah dalam iman, Firman Tuhan,
dan anugerah Allah!
Tetap tenang, berlakulah setia,
banyaklah bersyukur!
Semua karena kasih karunia Allah!
Hayati, nikmati, dan share!
IBADAH - 13 Februari 2022
Bagaimana hidup mengasihi Tuhan?
Pembicara: Ev. Agus Nugroho
Yohanes 21:15-19
Bagaimana
kita bisa hidup mengasihi Tuhan?
Bagaimana
cara kita mengasihi Tuhan?
Yesus
menanyakan tiga kali kepada Simon Petrus : Apakah engkau mengasihi Aku? Untuk
yang pertanyaan pertama dan kedua Yesus bertanya dengan kasih agape, namun
Simon menjawab dengan kasih filia (kasih persahabatan) dan untuk yang
pertanyaan ketiga Yesus bertanya dengan kasih filia tetapi Simon tetap menjawab
dengan kasih filia.
Tuhan
Yesus ingin kita memiliki kasih agape, kasih yang mau berkorban. Kita mengasihi
Tuhan, tetapi bagaimana caranya?
Markus
12:30 (TB) Kasihilah Tuhan, Allahmu,
dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu
dan dengan segenap kekuatanmu.
Wujud
kita mengasihi Tuhan adalah dengan mengasihi sesama. Di dalam keluarga, kita
menjaga lingkungan keluarga. Di dalam lingkungan masyarakat, kita menjaga
lingkungan masyrakat.
Menggembalakan
domba-domba: memberikan pengajaran-pengajaran yang sehat, yaitu dengan
memberitakan Firman Tuhan, serta menuntun dan menjaga agar domba-domba tidak
tercemar melainkan bertumbuh di dalam Tuhan. Mari kita benar-benar mengasihi
Tuhan dengan tulus yang kita mewujudkan dengan mengasihi sesama, menjadi
gembala bagi orang lain. Melakukan apa yang Yesus ajarkan, apa yang Yesus
katakana. Di masa pandemi ini, kita mungkin merasa takut, tetapi ingat ada
Tuhan yang selalu menjaga dan menyertai kita.
IBADAH - 6 Februari 2022
KASIH YANG TIDAK BERSYARAT
Pengkhotbah:
Pdt. Wawan Sukarnawan
Amsal 17:22 (TB) Hati yang gembira adalah obat yang manjur,
tetapi semangat yang patah mengeringkan tulang.
Banyak orang yang terdampak sakit
kareka kekurangan kasih sayang. Orang-orang yang punya kecenderungan untuk
sakit adalah orang yang hidupnya dipenuhi dengan gerai air mata, dengan
penyesalan, gerutuan, menyalahkan orang lain, dan memelihara dendam. Orang yang
dipenuhi dengan kasih sayang adalah orang -orang yang punya hati belas kasihan:
sering memberi, beramal, membagi hidupnya dengan orang lain. Dan orang-orang
yang memiliki Allah adalah orang-orang yang mempunyai kasih.
1 Korintus 13:4-7
(TB) Kasih itu sabar; kasih itu murah
hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Ia tidak melakukan
yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah
dan tidak menyimpan kesalahan orang lain.
Ia tidak bersukacita
karena ketidakadilan, tetapi ia bersukacita karena kebenaran.
Ia menutupi segala
sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung
segala sesuatu.
Seluruh kasih dalam 1 Korintus
13:4-7, sifatnya aktif (terus). Jadi kalau kita tidak sabar, tidak murah hati,
cemburu, sombong, dll. berarti kita tidak memiliki kasih. Kasih itu integrated (satu kesatuan) dan tidak ada
yang bisa memisahkannya. Kasih ini hal yang penting. Tetapi Terkadang kita lupa
melakukan kasih, terkadang kita melakukan pelayanan tanpa dasar kasih. Meskipun
kita mempunyai segalanya tetapi tidak punya kasih, itu semua tidak ada gunanya.
Setiap hal yang kita lakukan, setiap pelayanan kita harus didasari dengan
kasih. Lakukanlah semuanya dengan kasih!
Kasih Allah yang melingkupi kita, menghasilkan
damai sejahtera.
Terapkah kasih Allah dalam kehidupan kita dan
bagikan kasih itu kepada orang lain!
IBADAH - 30 Januari 2022
TUHAN MEMERLUKANNYA
Pengkhotbah: Pdt. Paulus Mulyadi
Lukas 19:28-38
Lukas 19:30-31 dengan pesan: “Pergilah ke kampung yang di
depanmu itu: Pada waktu kamu masuk di situ, kamu akan mendapati seekor keledai
muda tertambat, yang belum pernah ditunggangi orang. Lepaskanlah keledai itu
dan bawalah ke mari. Dan jika ada orang bertanya kepadamu: Mengapa kamu
melepaskannya? Jawablah begini: Tuhan memerlukannya.”
Apakah yang Tuhan perlukan?
- KELEDAI BEBAN yang MUDA yang BELUM PERNAH DITUNGGANGI
(Tuhan memerlukan kita untuk memuliakan namaNya)
- MENGAPA KELEDAI? Bukan KUDA atau UNTA?
1. YESUS MENGGENAPI NUBUATAN NABI ZAKHARIA (Zakharia 9:9)
- Keledai di Palestina bukan binatang rendah, karena di masa
damai (tidak ada perang), raja pun WAJIB menunggang keledai
- Keledai dikaitkan sebagai SIMBOL PERDAMAIAN (Kehadiran kita
harus membawa kedamaian dan sukacita bukan peperangan)
- Yesus datang sebagai RAJAI DAMAI bukan datang sebagai sosok
militer yang garang
- Mengapa keledai muda yang belum pernah ditunggangi?
èMengungkapkan
hewan yang DIKHUSUSKAN UNTUK PERSEMBAHAN BAGI TUHAN
(Tuhan mau setiap kita dipakai oleh Tuhan, dipersembahkan
untuk Tuhan)
- Di tangan Yesus Sang Raja Damai, keledai muda yang belum
pernah ditunggangi bisa dijinakkan dan tidak berontak
2. YESUS MEMERLUKAN KELEDAI ITU!!!
- Keledai adalah binatang yang kelihatannya lambat dan lugu,
tapi bisa MENERIMA dan MENAHAN BEBAN (Tuhan butuh orang-orang yang bisa
menerima, menahan beban dan menyelesaikannya dengan baik)
- Keledai adalah binatang yang MENGERJAKAN TUGASNYA dengan
BAIK dan TUNTAS
(Tuhan mau ketika kita diberi kepercayaan, diberi tugas,
kita kerjakan dengan tuntas)
- Keledai melambangkan KERENDAHAN HATI & KESEDERHANAAN
- Keledai punya karakteristik: SABAR, TAAT, LEMBUT, dan
TANGGUH
3. BAGAIMANAKAH SIKAP KELEDAI MUDA YANG DIPAKAI YESUS?
- Tidak minder
- Tidak sombong
- Bangga tapi tetap rendah hati
Ketika kita diberi tanggungjawab yang baru, diberi
kepercayaan, jangan minder, jangan sombong, dan tetap rendah hati. Tidak ada
yang bisa dibanggakan, hanya Yesus yang bisa dibanggakan. Tuhan memerlukan
kita! Tuhan akan memperlengkapi kita, menyertai kita, dan mencukupi setiap apa
yang kita butuhkan.
IBADAH - 23 Januari 2022
MELAYANI DALAM TIM
Pengkhotbah:
Pdt. Wawan Sukarnawan
Matius 7:22-23 (TB) Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku
akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu!
Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Apakah pelayanan yang kita lakukan itu berkenan kepada Tuhan? Apakah Tuhan mengenal kita?
Pelayanan kita harus diuji, minimal ada 3 hal:
1. Murni, artinya tidak tercemar, tulen, asli.
Seringkali motivasi kita dalam
melayani itu salah dan tidak berkenan kepada Tuhan.
Apakah pelayanan kita untuk mencari jodoh
(untuk anak muda)?
Apakah pelayanan kita agar
mendapatkan berkat? Apakah pelayanan kita murni untuk Tuhan? Apakah pelayanan
kita sungguh-sungguh untuk Tuhan?
2.Tulus: artinya jujur, tidak pura-pura, apa adanya.
Ada orang yang mau melayani tetapi menggerutu.
Terkadang kita juga melayani, namun tidak tulus. Tuhan datang ke dunia dengan
tulus, Dia tulus menjalani via dolorosa.
Datang dan layanilah Tuhan dengan
tulus.
Tuhan melihat hati!
3. Sikap Mengabdi, abdi artinya hamba dan hamba itu tidak punya hak apapun.
Kalau dalam pelayanan kita tidak diapresiasi,
kita tidak punya hak untuk menuntut apresiasi. Kita yang sudah diselamatkan
adalah murid Tuhan, kita adalah hamba Tuhan.
Kolose 3:23 (TB) Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Kalau kita mengenal Tuhan, kita pasti melayani dan pelayanan yang kita lakukan hanya untuk kemuliaan Tuhan! Kasih karunia Tuhan dicurahkan bagi orang yang murni hatinya, tulus hatinya, dan punya sikap mengabdi (menjadi hamba).
IBADAH - 16januari 2022
MENGAPA HARUS MELAYANI TUHAN?
Pengkhotbah:
Ev. Agus Nugroho
Melayani berarti mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh seseorang yang kita layani. Apabila kita melayani raja, maka kita mempersiapkan segala sesuatu untuk raja. Orang yang melayani disebut pelayan. Dalam ibadah, ada orang-orang (pelayan Tuhan) yang mempersiapkan agar ibadah berjalan dengan baik. Jangan sampai alasan kita melayani Tuhan itu karena menganggur atau supaya dapat berkat atau supaya terlihat rohani, dll.
Mengapa harus melayani Tuhan?
1. Kawan sekerja Allah (Kejadian 1:28)
Allah menciptakan manusia sebagai
kawan sekerja Allah (bekerja untuk Allah) dan Allah memberikan perintah kepada
manusia untuk mengatur segala sesuatu yang sudah Allah ciptakan. Menguasai
bukan berarti manusia mengeksploitasi dengan sebebas-bebasnya, misalnya merusak
hutan, dll. Mengatur segala sesuatu yang sudah Allah ciptakan merupakan
perintah Tuhan. Dan kita sebagai kawan sekerja Allah harus melayani Tuhan; harus
mengatur, menata segala sesuatu dengan baik.
Pelayanan kepada Tuhan bukan hanya melalui lingkungan gereja kita. Pelayanan kepada Tuhan bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, bisa di keluarga, pekerjaan, ataupun di lingkungan sekitar kita. Misalnya di dalam keluarga: menata rumah tangga dengan baik, seorang anak membantu pekerjaan rumah, dll.
2. Panggilan & Perintah (Yesaya 43:6-7, Roma 12:11)
Kita dipanggil untuk kemuliaan Tuhan. Karena ini merupakan panggilan dan perintah, maka kita tidak bisa menolak. Setiap kita diberikan talenta untuk melayani di berbagai bidang. Melayani Tuhan merupakan perintah Tuhan. Setiap pelayanan yang kita lakukan itu untuk memuliakan Tuhan.
3. Meneladani Yesus (Markus 10:45, Lukas 22:27)
Karena kita percaya kepada Yesus sebagai jurus’lamat kita, maka kita harus meneladani Yesus. Meneladani Yesus berarti melakukan apa yang sudah Yesus lakukan. Yesus adalah anak Allah yang datang ke dunia untuk melayani bukan dilayani. Melayani diwujudkan dengan berbuat baik. Dalam melayani, ada yang harus dikorbankan, misalnya berkorban melalui apa yang kita miliki, berkorban dalam hal waktu, berkorban dalam hal perasaan (kritikan), dll.
4. Nilai kekekalan (2 Petrus 3:10)
Nilai kekekalan adalah dampak ketika
hari Tuhan tiba.
Kemana kita akan melangkah? Apakah
melangkah ke pintu surga atau ke pintu neraka?
Kita semua mendapatkan anugerah yang
sama, yaitu kehidupan kekal di dalam kerajaan surga.
Persiapkan diri dengan sebaik-baiknya, hingga
hari Tuhan tiba.
Lakukan apa yang bisa kita kerjakan
dan lakukan dengan sungguh-sungguh!
Maaf data tidak ditemukan untuk bulan ini.
IBADAH - 14 November 2021
TUHAN MEMANGGIL AKU
Pengkhotbah:
Pdm. Yosia Singgih
Matius
8:18-22
Yohanes 15:16 (TB) “Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah
yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan
menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa
dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.”
Mengikut Yesus bukanlah suatu pilihan, tetapi
suatu panggilan. Tuhan memanggil kita dengan cara yang berbeda-beda. Sekalipun
kita lari dari panggilan Tuhan dan ketika Tuhan sudah memanggil, Tuhan akan
panggil kita. Mengikut Yesus juga memiliki syarat, yaitu hidup dalam janji
Tuhan. Mengikut Yesus seringkali berhadapan dengan rahasia Allah.
Bersama
Yesus kita cakap menanggung segala perkara, kita akan memuliakan Tuhan, menjadi
Kristen yang sejati, Kristen yang benar-benar mengikut Yesus dan menjadi
pengikut Yesus.
Penderitaan yang kita alami sekarang dapat kita
ubah menjadi berkat dalam nama Yesus dan oleh Yesus jalan kebenaran dan
kepastian bagi kita juga.
IBADAH - 7 November 2021
TAAT TANPA KOMPROMI
Pengkhotbah:
Pdp. Nelmar Barasa
Daniel
1:1-17, Imamat 19:2, Ulangan 6:4-5, Filipi 2:8
Allah ingin kita taat tanpa kompromi. Hanya ada
2 perintah. yaitu perintah dari Allah dan perintah dari iblis. Perintah mana
yang akan kita lakukan??
Jangan sampai kita salah ambil keputusan!
Ketaatan berarti kita menunjukkan penyerahan
total pada kehendak Tuhan. Ketaatan lebih berharga daripada korban penyembahan.
Motifnya adalah untuk mengasihi Tuhan.
Dampak kita taat tanpa
kompromi:
1. Dipercaya manusia (Daniel 6:28)
2. Dipercaya Allah (Daniel 1:17)
3. Melindungi masa depan (Daniel
6:18-23)
Bagaimana agar kita
taat tanpa kompromi?
1. Menyadari kasih Allah
2. Taat dan serahkan konsekuensinya
kepada Tuhan
3. Kekuatan dari Roh Kudus adalah dasar
dari ketaaatan
IBADAH - 31 Oktober 2021
ASUMSI
Pengkhotbah :
Pdt. Wawan Sukarnawan
Matius
19:16-26
Ada fakta mengatakan bahwa:
Sebagian
masalah di dalam kehidupa kita disebabkan oleh asumsi. Asumsi adalah kita
berpikir bahwa kita tahu, kita pikir hal itu benar dan kita jadikan fakta. Asumsi
itu bisa betul, bisa salah. Dan kita tidak akan tahu kalau kita tidak bertanya.
Bertanya akan mengklarifikasikan pikiran.
Selain kita
bertanya kepada orang lain, kita juga harus bertanya kepada diri sendiri.
Mengapa
saya makan? Mengapa saya bangun pagi-pagi? Mengapa saya ke gereja?
Jadi kita
harus tahu mengapa kita melakukan sesuatu?
Apa asumsi yang terdapat pada Matius 19:16?
Asumsinya
untuk memperoleh hidup yang kekal, kita harus melakukan perbuatan yang baik.
Perbuatan baiknya
seperti apa? Hanya satu yang baik, yaitu Allah.
Ada satu kebenaran pada Matius 19:17, yaitu Turutilah segala perintah
Allah, kalau engkau mau masuk ke dalam hidup.
Perintah
yang mana? Jangan membunuh, jangan berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan
saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.
Kalau kita
mau sempurna, ikutlah Tuhan, mengasihi Tuhan dengan segenap hati.
Jangan
mengasihi hal lain lebih daripada kita mengasihi Tuhan.
Kita harus kumpulkan harta di sorga, bukan di
dunia!
IBADAH - 24 Oktober 2021
MENUAI DI MASA SUKAR
Pengkhotbah :
Pdt. Alfa Rasu
Kisah Para
Rasul 16:23-33
1 Korintus
15:58 (TB) Karena itu, saudara-saudaraku
yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam
pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih
payahmu tidak sia-sia.
Dalam menabur ada 4
cara:
1. Memberi dengan murah hati
2. Menabur kebaikan
3. Menabur kabat baik (menginjili)
4. Giat di dalam pekerjaan Tuhan
Setiap kita diperlengkapi talenta. Setiap kita
punya kapasitas. Kita harus dasar bahwa Tuhan kita yang hebat, bukan diri kita
yang hebat. Apapun yang kita miliki, itu adalah milik Tuhan. Kapasitas Tuhan
ada di dalam diri kita.
Masa sukar adalah situasi keadaan yang sulit,
doa-doa yg belum terjawab. Masa sukar bukan hanya sekedar sulit untuk hidup,
masa sukar adalah dimana orang terlalu cinta uang, terlalu cinta diri sendiri.
Bagaimana bisa menuai
di masa sukar:
1. KOMITMEN : Tetap menabur, memberi, menginjil
apapun situasinya, karena berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, karena Roh
Kudus yang mengubah hati
2. KONSISTEN : Terus bersemangat walaupun
orang-orang di sekitar tidak mendukung kita, setia
3. SIKAP : Ketika kita diberkati Tuhan,
tetaplah rendah hati
4. Mengubah pola piker : memandang seperti cara
surga memandang, karena masalah kita harus dipandang dengan sudut pandang yang
berbeda
5. Berserah, tetap percaya, tetap bersyukur
Jadilah penuai di masa sukar!
IBADAH - 17 Oktober 2021
PERTOLONGAN YANG AJAIB
Pengkhotbah :
Ev. Ferdi Temendi, S.E., M.Th.
Mazmur
135:3-4
Mazmur 135:3 (TB) Pujilah TUHAN, sebab TUHAN itu baik, bermazmurlah bagi nama-Nya, sebab nama itu indah!
GOD IS SO GOOD!
Ya! Tuhan itu baik!
Kita ada sampai saat ini karena pertolongan
Tuhan yang begitu ajaib. Kita adalah umat Tuhan yang sudah dipilih oleh Tuhan.
Apa yang menurut kita tidak mungkin, mungkin
bagi Tuhan.
Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil!
Ketika kita dihadapkan suatu masalah, Tuhan
yang akan memberikan jalan keluar.
Jangan berputus asa, jangan putus harapan
karena ada Tuhan.
Berharaplah hanya kepada Tuhan!
IBADAH - 10 Oktober 2021
BANGKIT DAN JADILAH TERANG
Pengkhotbah :
Pdt. Wawan Sukarnawan
Yesaya 60:1
Yesaya 60:1 (TB) “Bangkit, menjadi teranglah, sebab terangmu datang, dan
kemuliaan Tuhan terbit atasmu.”
Apakah Yesus berharga bagi Saudara?
Apakah Yesus masih menjadi prioritas dalam hidup Saudara?
Kalau Yesus berharga, pasti kita
akan terus memuliakan, merawat, melindungi hal tersebut, dan terus
memprioritaskan Dia. Jangan sampai kita jadi yang terakhir!
“Tetapi banyak orang yang terdahulu akan menjadi yang terakhir, dan yang
terakhir akan menjadi yang terdahulu.”
Matius 19:30
Mari kita BANGKIT DAN JADILAH TERANG!
Jangan terus tertidur dan tidak peduli.
IBADAH - 3 Oktober 2021
Menjangkau Jiwa
Pengkhotbah: Ev. Agus Nugroho
1 Korintus 9:16-17
1 Korintus 9:16-17 “Karena jika aku memberitakan Injil, aku tidak mempunyai alasan untuk memegahkan diri. Sebab itu adalah keharusan bagiku. Celakalah aku, jika aku tidak memberitakan Injil. Kalau andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.”
Memberitakan Injil adalah tugas dan kewajiban yang harus dlakukan setiap orang percaya.
Alasan menjangkau jiwa:
1. Yesus melakukan Pekabaran Injil, maka kita pun harus seperti Yesus yang melakukan pekabaran Injil
2. Perintah/Kehendak Allah, ini merupakan amanat agung (Matius 28:18-20)
3. Karena Kasih, kita adalah orang-orang yang sudah ditebus oleh pengorbanan Yesus di kayu salib. Kita sudah mendapatkan keselamatan dan kasih dari Yesus. Apakah kita memiliki kasih kepada orang-orang yang belum percaya Yesus?
Hal-hal penting dalam Penjangkauan:
1. Tentang Allah: Allah adalah pencipta Alam Semesta, tujuan penciptaan
2. Tentang Dosa: Kejatuhan manusia dalam dosa, arti dosa, iblis sumber dosa, upah dosa
3. Tentang Keselamatan: Kasih Allah, penebusan, salib Kristus
Sasaran penjangkauan dalam pekabaran Injil adalah orang yang belum mengenal Yesus, orang yang sudah pernah mendengar tetapi belum percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, orang yang mengaku sudah percaya dan menerima Yesus Kristus tetapi tidak menunjukkan sikap hidup orang percaya, dan semua orang.
Mari, kita mulai memberitakan Injil, menjangkau jiwa melalui hidup kita, maka orang yang belum percaya Yesus akan melihat Yesus ada di dalam hidup kita.
“Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Kisah Para Rasul 1:8
IBADAH - 26 September 2021
Hidup dalam Panggilan
Pengkhotbah: Pdp. Helvi Baskoro
Daniel 1:3-8
Tuhan sudah memilih kita, Tuhan sudah menetapkan kita. Dan kita perlu menyadari panggilan itu. Ketika kita berpikir untuk hidup semau kita, kita sedang tidak memenuhi panggilan kita. Ketika iman kita tidak kuat di dalam Tuhan, kita akan mudah melakukan yang iblis mau dan akhirnya kita jatuh ke dalam dosa.
Ciri-ciri orang hidup adalah bertumbuh di dalam Tuhan, bergerak menuju hal yang lebih lagi. Kita harus bangga, harus bersyukur karena kita ini buatan Allah, spesial dan luar biasa. Bahkan kita dibuat segambar dan serupa dengan Allah. Dan kita harus bertanggung jawab dalam hidup kita. Kita diciptakan untuk melakukan pekerjaan baik. Tuhan punya rencana yang besar untuk kita.
Kita perlu menetapkan diri untuk tidak menajiskan diri seperti Daniel. Tuhan berikan free will kepada kita. Keputusan ada di tangan kita, tetapi mau tidak kita ikut Tuhan? Karakter Kristus harus tinggal di dalam hidup kita.
Ada 3 ciri agar kita tahu panggilan kita:
1. Suka melakukannya (Enjoy)
2. Mudah melakukannya (Easy)
3. Dampak, berbuah, menghasilkan sesuatu (Fruitfull/berbuah)
Kalau kita sudah tahu panggilan kita, maksimalkan panggilan tersebut!
Seringkali kita panik, mengeluh ketika kita menghadapi permasalahan yang begitu berat. Belajarlah untuk melakukan respon yang benar, yaitu tetap bersyukur. Kita merasa tidak mampu, tetapi Tuhan akan mampukan kita. Andalkan Tuhan!
Hidup dalam panggilan merupakan proses dan bukan sesuatu yang instan. Bangunlah hidup bermoral dari yang sederhana dan terus bertumbuh hingga dewasa.
Belajar 3 hal penting tentang hidup dalam panggilan:
1. Mengerti identitas diri dalam panggilan
2. Melaksanakan panggilan
3. Berdampak karena konsisten dalam panggilan
IBADAH - 22 Agustus 2021
Pengkhotbah:
Ev. Filipus Ferdinand
MENGERJAKAN KESELAMATAN
MENGERJAKAN KESELAMATAN
Filipi 2:12, 2
Korintus 8:7-12
Kerjakanlah
keselamatanmu!
Mengerjakan
Keselamatan yang Paulus maksud berkaitan dengan tindakan kasih kepada
saudara-saudara seiman, pelayanan kasih yang ditunjukan kepada sikap mau
memberi, membantu orang lain. Allah memanggil kita untuk mengerjakan
keselamatan dengan cara berbuat baik kepada orang lain. Mengerjakan
keselamatan, yaitu menghidupi keselamatan dengan berbuat baik, melakukan
tindakan kasih kepada orang lain.
Ada
2 hal yang seharusnya mendasari hati kita ketika kita dipanggil untuk
mengerjakan keselamatan:
1. Harus didasarkan atas kesadaran kita
bahwa kita telah terlebih dahulu menerima keselamatan (keselamatan
itu sudah ada, kita tinggal terima dan kerjakan).
2. Melakukannya dengan sukarela dengan
apa yang kita miliki dengan penuh kerelaan hati.
Di masa pandemi ini banyak orang yang hidupnya susah, yang sudah susah semakin susah. Mengerjakan keselamatan ini adalah perintah Tuhan untuk kita dalam situasi apapun. Tuhan mau kita mengerjakan keselamatan di tengah-tengah kesulitan. Bersungguh-sungguhlah dalam mengerjakan keselamatan! Mari kita kerjakan keselamatan dengan melakukan tindakan kasih, pelayanan kasih.
IBADAH - 15 Agustus 2021
Pengkhotbah: Pdt. Irwan Pranoto
KUASA DOA ORANG PERCAYA
Mazmur 3
Mazmur 3
Doa adalah suatu hak istimewa yang Tuhan anugerahkan kepada
setiap orang percaya. Mazmur 3 adalah mazmur pertama yang isinya adalah doa di
masa yang kelam. Daud merasakan kuasa doa di tengah krisis. Belajar dari doa
Daud.
Ada 2 hal penting:
1. Kuasa DOA yang
meneguhkan dan meneduhkan
Tuhan adalah perisai yang akan melindungi kita.
Tuhan adalah kemuliaanku dan yang mengangkat kepalaku.
2. Kuasa DOA yang membangkitkan
Bukan hanya percaya, tetapi juga berserah, menyerahkan
kekuatiran kita.
Doa akan membangkitkan semangat kita di tengah-tengah
kesulitan ini.
Doa akan menolong kita untuk mendapatkan kekuatan dalam
menghadapi kesulitan-kesulitan.
Fokus kita, harap kita haruslah hanya kepada Tuhan.
Tuhan mendengar setiap doa-doa kita.
Tuhan tidak pernah jauh. Dia hanya sejauh doa.
“Mintalah,
maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka
pintu akan dibukakan bagimu. Karena setiap orang yang meminta, menerima dan
setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya
pintu dibukakan.” (Matius 7:7-8)
IBADAH - 8 Agustus 2021
Pengkhotbah: Pdt. Hari Soegianto
TUHAN PERLINDUNGAN KEKAL
Mazmur 90:1-17
Saat ini kita berada di sebuah krisis yang berkepanjangan.
Krisis kesepian, krisis ekonomi, krisis ketidakberdayaan. Kita dilingkupi rasa
khawatir di hari-hari sekarang. Hidup manusia di dunia itu sementara. Hidup
manusia itu singkat. Hidup manusia itu sulit. Terkadang dibalik kesuksesan kita
pun, kita sering mengeluh.
Tuhan mengijinkan kita berada di situasi ketidakberdayaan
ini agar kita datang kepada Tuhan. Karena Tuhanlah tempat perteduhan, Tuhan lah
sumber kekuatan kita yang dapat diandalkan. Tempat perteduhan itu tempat
perlindungan, berbicara tentang rumah, dimana ada keteduhan, ada kenyamanan. Ketika
ketidakpastian, ketakutan menghampiri kita, carilah tempat perlindungan, yaitu
Tuhan. Hampiri Tuhan sebab Dia tempat perlindungan.
“Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban
berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.” (Matius 11:28)
“dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka
dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak
akan merebut mereka dari tangan-Ku.” (Yohanes 10:28)
“dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.” (Yohanes 10:28)
IBADAH - 1 Agustus 2021
Pengkhotbah: Ev. Kumala Andjani
THIS IS THE MOMENT
Ester 2, Ester 4-5, Ester 8
Ester adalah gadis yatim piatu yang diasuh oleh pamannya
(Mordekhai), dibawa pada waktu bangsa Yehuda dibuang ke Babel (Ester 2:5-6).
Dan Ester terpilih menjadi calon pengganti Ratu Wasti. Ester pernah merasakan
special moment dan juga critical moment, dimana dia mendapat ancaman bahwa akan
dipunahkan dari yang muda sampai tua. Ketika Ester mendapat special moment, Ester
tidak lupa diri, Ester tetap ingat bangsanya, tetap ingat kepada Tuhan.
Dalam setiap kehidupan, kita pasti pernah merasakan special
moment. Special moment, dimana kita berada di zona nyaman, bersyukur, dan kita
merasa bahagia. Tetapi, seringkali kita juga merasakan critical moment, dimana
kita tidak pernah membayangkan pendemi datang tanpa ada peringatan dan pandemi
ini melanda seluruh dunia, kehilangan orang-orang yang kita kasihi, ekonomi
terpuruk, dll. Hal yang penting adalah bagaimana respon kita ketika kita
dihadapkan pada situasi sulit. Dampak dari respon yang benar adalah pembelaan
Tuhan. (Ester 8:8,11)
Respon Mordekhai: Respon
Ester:
1. Berkabung (Ester 4:1) 1.
Berdoa puasa (Ester 4:16)
2. Berpuasa (Ester 4:3) 2.
Bertindak dengan iman (Ester 5:1-2)
3. Berserah kepada Tuhan (Ester 4:14) 3. Berhikmat (Ester 5:4)
Milikilah respon yang benar seperti Ester dan Mordekhai,
praktekkan respon yang benar dengan 5M, yaitu saling: Memperhatikan,
Menguatkan, Mendoakan, Menasehati, Memberkati.
“Tuhan tak pernah janji langit selalu biru,
tetapi Dia berjanji selalu menyertai kita.”
IBADAH - 25 JULI 2021
Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan
Matius 26:41
Apakah covid-19 sudah melemahkan iman kita?
Apakah kita sedang putus asa atau kita tetap semangat dalam
menghadapi pandemi ini?
Kita harus percaya bahwa ada Tuhan yang sanggup
menyembuhkan, sanggup menopang kita!
Kita perlu menjaga mental kita, jangan sampai kita khawatir
bahkan menjadi depresi oleh karena pandemi ini. Jangan sampai iman kita menjadi
lemah dan pengharapan kita kepada Yesus menjadi hilang. Ketika kita berhasil,
janganlah kita menjadi sombong. Kejayaan, kemewahan, keadaan pandemi ini jangan
sampai menjadikan kita jauh dari Tuhan.
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke
dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Matius 26:41
Datanglah kepada Tuhan dengan kerendahan hati, minta
kekuatan kepada Tuhan, dan percaya penuh di dalam Tuhan. Mari kita mengalami
pemulihan di dalam Tuhan!
Matius 26:41
Apakah kita sedang putus asa atau kita tetap semangat dalam menghadapi pandemi ini?
Kita perlu menjaga mental kita, jangan sampai kita khawatir bahkan menjadi depresi oleh karena pandemi ini. Jangan sampai iman kita menjadi lemah dan pengharapan kita kepada Yesus menjadi hilang. Ketika kita berhasil, janganlah kita menjadi sombong. Kejayaan, kemewahan, keadaan pandemi ini jangan sampai menjadikan kita jauh dari Tuhan.
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.” Matius 26:41
Datanglah kepada Tuhan dengan kerendahan hati, minta kekuatan kepada Tuhan, dan percaya penuh di dalam Tuhan. Mari kita mengalami pemulihan di dalam Tuhan!
IBADAH - 18 JULI 2021
MEMAHAMI RENCANA ALLAH
Pembicara: Ps. Paulus Mulyadi
Bersyukurlah karena Allah punya cara yang luar biasa, cara
yang begitu istimewa.
Jika mau tahu rencana Allah dalam hidup kita, bacalah
Alkitab. Bisa juga melalui visi/misi, melalui nubuat yang seringkali tercantum
di dalam Alkitab.
Minimal ada 4 rencana Allah yang secara umum berlaku untuk
kita sebagai orang Kristen:
1. Keselamatan yang kekal di dalam Kristus Yesus
“Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia
telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16
2. 3B (1 Tesalonika 5:17-18)
Dalam menghadapi segala sesuatu, tetaplah Bersukacita,
Berdoa, Bersyukur.
3. Hidup kudus
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang
hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang
sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh
pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa
yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.” Roma 12: 1-2
4. Damai sejahtera dan hari depan yang penuh harapan
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada
pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai
sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan
yang penuh harapan.” Yeremia 29:11
Sudahkah kita memahami rencana Allah untuk hidup kita
masing-masing?
Sudahkah kita berada dalam track atau rencananya
Allah?
IBADAH - 11 JULI 2021
Pembicara: Darmana Setiadi
Yesaya 58:1-7, Matius 6:16-18
Banyak orang yang terjebak dengan puasa, mereka menganggap itu seperti mantra. Kita harus melakukan sesuatu seperti puasa dan hal-hal rohani yang lain dengan pengertian yang benar, esensinya harus benar.
Ada 4 langkah dalam menyikapi puasa:
1. Motif: alasan seseorang melakukan sesuatu (Why)
2. Cara: metode melakukan sesuatu
3. Tujuan: tujuan melakukan sesuatu (harus ada benefit)
4. Dampak: dampak negatif harus minimal, dampak positif
harus maksimal
Ensansi dari puasa:
1. Hati yang tulus, bukan yang munafik
2. Hati yang berkenan, menghormati dan menyenangkan hati
Allah
3. Puasa baik untuk mendisiplin diri
4. Puasa baik untuk menghindari diri dari perbudakan
kebiasaan
Jadi, puasa itu suatu tindakan penyangkalan diri, pematian
nafsu kedagingan, pembalasan yang kudus terhadap diri sendiri, dan perendahan
diri kita di bawah tangan Tuhan.
Lakukan puasa dengan pengertian yang benar!
“Kemana fokus mengarah, kesitulah energi mengalir.”
IBADAH - 4 JULI 2021
Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan
2 Tawarikh 7:11-22
Salomo membangun rumah Tuhan dan istana selama 13 tahun. Saat
ini kita sedang membangun apa? Ada yang sedang membangun study, membangun
karir, membangun bisnis, atau membangun rumah tangga. Seringkali kita membangun
urusan yang berhubungan dengan diri kita sendiri. Berapa banyak di antara kita
yang membangun seperti Salomo yang membangun bait Tuhan sebagai tempat untuk
memuji menyembah Tuhan. Berapa banyak di antara kita yang membangun hidup kita
untuk tempat kemuliaan Tuhan?
“Bilamana Aku menutup langit, sehingga tidak ada hujan, dan
bilamana Aku menyuruh belalang memakan habis hasil bumi, dan bilamana Aku
melepaskan penyakit sampar di antara umat-Ku,” 2 Tawarikh 7:13
Bilamana seperti itu, apa yang bisa kita lakukan??
Ada 5 hal yang bisa kita lakukan di jaman ini: (2 Tawarikh
7:14)
1. Menyebut nama Tuhan (mengakui keberadaan Tuhan, mengakui
kekuasaan Tuhan)
2. Merendahkan diri
3. Berdoa
4. Mencari wajah Tuhan
5. Berbalik dari jalan-jalan yang jahat (bertobat)
Maka ada 3 hal yang Tuhan lakukan, dimana Tuhan akan mendengar
dari sorga, mengampuni dosa, serta memulihkan kita.
IBADAH - 27 JUNI 2021
HIDUP YANG DIPERBAHARUI
Pembicara : Pdt. Wawan Sukarnawan
Kolose 3:1-17
3:1. Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah.
3:2 Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi.
3:3 Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah.
3:4 Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan.
3:5. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala sesuatu yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala,
3:6 semuanya itu mendatangkan murka Allah (atas orang-orang durhaka).
3:7 Dahulu kamu juga melakukan hal-hal itu ketika kamu hidup di dalamnya.
3:8. Tetapi sekarang, buanglah semuanya ini, yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu.
3:9 Jangan lagi kamu saling mendustai, karena kamu telah menanggalkan manusia lama serta kelakuannya,
3:10 dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Khaliknya;
3:11 dalam hal ini tiada lagi orang Yunani atau orang Yahudi, orang bersunat atau orang tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka, tetapi Kristus adalah semua dan di dalam segala sesuatu.
3:12. Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
3:13 Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
3:14 Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
3:15 Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
3:16 Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
3:17 Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Sebelum kita mengenal Kristus, hidup kita yang lama, yang penuh dengan hawa nafsu jahat, kenajisan, keserakahan, dan lain-lain. Buang semuanya ini. Hidup kita harus diperbaharui terus-menerus. Ketika kita mengenal Kristus, hidup kita harus semakin diperbaharui, karakter kita harus menyerupai Kristus. Milikilah kasih kepada orang lain. Lakukanlah segala sesuatu atas dasa KASIH!
Ketika kita menjadi Kristen, kita semua disatukan, tidak ada lagi perbedaan sebab semuanya sudah disatukan di dalam Kristus. Kita anak Tuhan yang diselamatkan oleh darah Kristus. Belajarlah juga untuk mengampuni walaupun itu sulit. Biarlah kita menjadi manusia baru yang terus-menerus diperbaharui sehingga hidup kita semakin menyerupai Kristus.
IBADAH - 20 JUNI 2021
Pembicara: Ev. Arie Sucipto, S. Th.
Mazmur 1-2
Mazmur memberikan 2 pilihan jalan kehidupan, yaitu jalan orang benar dan jalan orang fasik. Dosa yang dibenci adalah merasa paling benar. Orang yang merasa paling benar tidak akan mengalami pemulihan. Betapa lemahnya kita, betapa berdosanya kita. Kesukaan kita harusnya adalah taurat Tuhan. Mari cek! Apakah benar kesukaan kita adalah taurat Tuhan? Apakah benar kita merenungkan taurat Tuhan siang dan malam?
Kekristenan itu tidak berat, tetapi yang membuat kekristenan itu berat adalah karena kita tidak cinta Tuhan, melakukan segala sesuatu dengan terpaksa. Apakah benar kita cinta Tuhan? Masalah, tantangan, masa-masa sulit seharusnya membuat kita semakin dekat dengan Allah, semakin bergantung padaNya. Kalau kita sudah berada dalam sumber yang benar, maka kita akan berbuah. Berbuah itu otomatis, bukan dengan terpaksa. Menempel pada Pokok Anggur yang benar!
Yohanes 15:5 “Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa.”
IBADAH - 13 JUNI 2021
BERTUMBUH DI DALAM PENCOBAAN
Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan
Kejadian 37-41
Yusuf dipenuhi oleh Roh Kudus. Namun, karena mimpinya, Yusuf mengalami kesukaran, Yusuf mengalami pencobaan. Mimpi Yusuf membuat dirinya dibenci oleh saudara-saudaranya. Yusuf mengalami 3 hal yang menyedihkan dalam dirinya, dimana ia dijual oleh saudara-saudaranya sebagai budak, ia difitnah oleh istri Potifar, dan ia dilupakan oleh kepala juru minuman. Tetapi Yusuf bukanlah seorang yang pendendam dan Tuhan tetap memimpin Yusuf.
Tiga hal yang Yusuf dapatkan, Yusuf belajar untuk rendah hati ketika dia terus-menerus direndahkan, Yusuf mengampuni saudara-saudaranya, dan Yusuf terus hidup bergantung kepada Tuhan. Dan Yusuf mendapat 3 berkat: Yusuf dipercaya oleh Potifar, kepala penjara, Firaun ; Yusuf dimuliakan dan ditinggikan oleh seorang Dewa ; Yusuf mempunyai keluarga dan mendapat anak.
Di dalam pencobaan, kita tidak akan terpuruk sebab Tuhan akan selalu menyertai kita. Kita harus tetap bertumbuh di dalam pencobaan, tetap rendah hati, dan terus mengandalkan Tuhan.
IBADAH - 6 JUNI 2021
MERENUNGKAN FIRMAN TUHAN
Pembicara: Ev. Agus Nugroho
Yohanes 2:1-11
2:1. Pada hari ketiga ada perkawinan di Kana yang di Galilea, dan ibu Yesus ada di situ;
2:2 Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu.
2:3 Ketika mereka kekurangan anggur, ibu Yesus berkata kepada-Nya: "Mereka kehabisan anggur."
2:4 Kata Yesus kepadanya: "Mau apakah engkau dari pada-Ku, ibu? Saat-Ku belum tiba."
2:5 Tetapi ibu Yesus berkata kepada pelayan-pelayan: "Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!"
2:6 Di situ ada enam tempayan yang disediakan untuk pembasuhan menurut adat orang Yahudi, masing-masing isinya dua tiga buyung.
2:7 Yesus berkata kepada pelayan-pelayan itu: "Isilah tempayan-tempayan itu penuh dengan air." Dan merekapun mengisinya sampai penuh.
2:8 Lalu kata Yesus kepada mereka: "Sekarang cedoklah dan bawalah kepada pemimpin pesta." Lalu merekapun membawanya.
2:9 Setelah pemimpin pesta itu mengecap air, yang telah menjadi anggur itu--dan ia tidak tahu dari mana datangnya, tetapi pelayan-pelayan, yang mencedok air itu, mengetahuinya--ia memanggil mempelai laki-laki,
2:10 dan berkata kepadanya: "Setiap orang menghidangkan anggur yang baik dahulu dan sesudah orang puas minum, barulah yang kurang baik; akan tetapi engkau menyimpan anggur yang baik sampai sekarang."
2:11 Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.
Ada beberapa cara dalam merenungkan Firman Tuhan:
1. Berdoa
Berdoa kepada Allah agar Allah membuka mata hati kita sehingga kita memahami apa yang Tuhan firmankan dan agar Allah menuntun kita dalam melakukan firman Tuhan yang sudah kita baca.
2. Membaca Firman Tuhan
Pilihlah satu bagian Firman Tuhan untuk dibaca.
3. Merenungkan Firman Tuhan
- What: apa, digunakan untuk menanyakan kejadian/inti cerita dari bagian Firman Tuhan yang dibaca.
- Who: siapa, pertanyaan yang menjurus kepada pelaku yang terlibat dalam peristiwa yang diulas.
- When: kapan, merujuk pada keterangan waktu dari peristiwa atau masalah yang terjadi.
- Where: dimana, menjelaskan tentang tempat suatu peristiwa terjadi.
- Why: mengapa, menjelaskan tentang alasan atau latar belakang terjadinya peristiwa yang diulas.
- How: bagaimana, menitikberatkan pada penjelasan dan deskripsi tentang suatu peristiwa.
4. Melakukan Firman Tuhan
Jangan hanya mendengar Firman saja, tetapi juga harus melakukan Firman Tuhan.
Merenungkan Firman Tuhan adalah membacanya dengan seksama, meninjau kembali, mengingatnya, dan melakukan kebenaran firman Tuhan dalam kehidupan kita. Hal ini semua merupakan wujud ketaatan kita kepada Tuhan.
IBADAH - 9 Mei 2021
IMAN YANG TERUJI
Pembicara : Pdt. Matius Dwi
Kejadian 37:1-11
Adapun Yakub, ia diam di negeri penumpangan ayahnya, yakni di tanah Kanaan.
Inilah riwayat keturunan Yakub. Yusuf, tatkala berumur tujuh belas tahun--jadi masih muda--biasa menggembalakan kambing domba, bersama-sama dengan saudara-saudaranya, anak-anak Bilha dan Zilpa, kedua isteri ayahnya. Dan Yusuf menyampaikan kepada ayahnya kabar tentang kejahatan saudara-saudaranya.
Israel lebih mengasihi Yusuf dari semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itulah anaknya yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia.
Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya, bahwa ayahnya lebih mengasihi Yusuf dari semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepadanya dan tidak mau menyapanya dengan ramah.
Pada suatu kali bermimpilah Yusuf, lalu mimpinya itu diceritakannya kepada saudara-saudaranya; sebab itulah mereka lebih benci lagi kepadanya.
Karena katanya kepada mereka: "Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini:
Tampak kita sedang di ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud menyembah kepada berkasku itu."
Lalu saudara-saudaranya berkata kepadanya: "Apakah engkau ingin menjadi raja atas kami? Apakah engkau ingin berkuasa atas kami?" Jadi makin bencilah mereka kepadanya karena mimpinya dan karena perkataannya itu.
Lalu ia memimpikan pula mimpi yang lain, yang diceritakannya kepada saudara-saudaranya. Katanya: "Aku bermimpi pula: Tampak matahari, bulan dan sebelas bintang sujud menyembah kepadaku."
Setelah hal ini diceritakannya kepada ayah dan saudara-saudaranya, maka ia ditegor oleh ayahnya: "Mimpi apa mimpimu itu? Masakan aku dan ibumu serta saudara-saudaramu sujud menyembah kepadamu sampai ke tanah?"
Maka iri hatilah saudara-saudaranya kepadanya, tetapi ayahnya menyimpan hal itu dalam hatinya.
Iman yang teruji adalah kepercayaan kepada Allah dan
perintahNya dalam setiap keadaan. Orang akan hidup sesuai dengan apa yang dia
percayai dan itu dilakukan di dalam hidupnya. Belajarlah dari iman Yusuf yang
tidak tergoyahkan. Yusuf adalah anak Yakub yang ke 11 yang dilahirkan oleh
Rahel. Yusuf disebut ahli mimpi. Dan untuk mendapat mimpi itu, ada hal yang
harus Yusuf hadapi.
Pertama, iman Yusuf teruji lewat kebencian
saudara-saudaranya. Mimpi Yusuf membuat saudara-saudaranya semakin membenci Yusuf.
Karena kebenciannya, mereka merencanakan bagaimana Yusuf ini mati. Yusuf
mengalami penderitaan, sampai akhirnya Yusuf dimasukkan ke dalam lubang sumur. Kesulitan,
ujian dihadapi oleh Yusuf karena kebencian saudara-saudaranya. Namun, Yusuf
menaruhkan harapannya hanya kepada Tuhan. Ada cara Tuhan yang luar biasa yang
Yusuf alami.
Ujian yang kedua adalah melalui kepercayaan yang Potifar
berikan. Yusuf diberikan kepercayaan yang luar biasa di rumah Potifar, tentunya
itu juga kepercayaan yang Tuhan berikan. Yusuf bertanggung jawab atas segala
pekerjaannya, Yusuf jujur dalam mengelola harta kekayaan tuannya. Banyak orang
yang ketika diberi kepercayaan, justru tergoda oleh hal-hal pribadi dan untuk
kepentingan pribadi.
Ketiga, iman Yusuf teruji melalui lawan jenis. Yusuf itu
manis sikapnya, elok parasnya, dan bertanggung jawab. Dan Istri Potifar
menggoda Yusuf. Berulang kali dia merayu Yusuf untuk tidur dengannya. Yusuf
mengatakan bahwa jika Yusuf melakukannya, dia berbuat dosa kepada Allah. Yusuf
menolak keinginan istri Potifar yang membawa Yusuf jatuh ke dalam dosa. Sampai
akhirnya Yusuf difitnah.
Yusuf sudah meraih mimpinya dan saudara-saudaranya Yusuf
datang kepada Yusuf. Yusuf punya pilihan untuk balas dendam atau memberikan
pengampunan kepada mereka. Dan Yusuf tetap memilih untuk memberikan pengampunan
kepada saudara-saudaranya. Yusuf menerima saudara-saudaranya. Yusuf tetap
rendah hati. Tidak ada kebencian sedikitpun yang ada pada Yusuf.
Mari kita belajar berharap hanya kepada Tuhan,
menyerahkan semuanya hanya kepada Tuhan. Tetap milikilah iman yang teguh dalam
kita menghadapi ujian dalam hidup ini!
IBADAH - 13 Mei 2021
Yang Perlu Tahu Dengan Kenaikkan-Nya
Pembicara : Pdt. Wawan Sukarnawan
Kisah Para Rasul 1:6-11
Maka bertanyalah mereka yang berkumpul di situ: "Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?"
Jawab-Nya: "Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya.
Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi."
Sesudah Ia mengatakan demikian, terangkatlah Ia disaksikan oleh mereka, dan awan menutup-Nya dari pandangan mereka.
Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: "Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga."
Kesebelas murid Tuhan yang adalah orang Galilea berkumpul dan bertanya “Tuhan, maukah Engkau pada masa ini memulihkan kerajaan bagi Israel?” Ini merupakan cita-cita orang yang hidup di dunia ini. Kita ingin hidupnya aman, semuanya baik-baik saja. Dan ketika pandemi covid-19 ini muncul, kita merasa mulai terancam. Kita ingin agar pandemi ini segera berakhir.
Kerajaan Israel pernah mengalami masa-masa penuh keberhasilan. Tetapi kerajaan Israel dijajah oleh bangsa Roma. Dan Yesus menjawab, “Engkau tidak perlu mengetahui masa dan waktu, yang ditetapkan Bapa sendiri menurut kuasa-Nya”. Tetapi yang perlu kita ketahui adalah:
1. Yesus sudah selesai menjadi juruslamat dengan mati di kayu salib sebagai korban penebus dosaInilah misi Yesus, yaitu turun ke dunia untuk menjadi korban. Dan misi ini sudah diselesaikan dengan sangat berhasil. Yesus terus berjalan menapaki via dolorosa. Dia naik sebagai korban yang mati dibunuh untuk menebus dosa, menggantikan kita menanggung maut.
2. Roh Kudus akan turun ke atas kita semua Ini adalah sukacita yang besar. Ketika Roh Kudus turun ke atas kita, kita memiliki kuasa Roh Kudus dalam kehidupan kita sebagai orang percaya, maka kita memiliki kuasa yang tidak terbatas. Kuasa dari Allah yang Mahatinggi ada bersama dengan kita.
3. Kita harus menjadi saksiNya yang hidup dan kita harus mati bagi DiaSiapa lagi yang akan menjadi saksiNya kalau bukan anak-anakNya Tuhan. Ya! Kitalah saksiNya. Teruslah bersaksi, jangan sampai kita kehilangan iman. Kita diberi kuasa yang tidak terbatas untuk menjadi saksiNya dimana pun.
4. Yesus yang terangkat ke sorga, akan datang kembali.
Mari kita tetap setia mengiring Yesus, memuliakan Yesus, dan menjadi saksiNya yang hidup!
IBADAH - 16 Mei 2021
KUASA DOA
Pembicara : Bpk. William Christopher, M. Min
Yakobus 5:15-18
Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Ketika kita sakit, berbeban berat, seringkali kita mencari
pendeta atau hamba Tuhan untuk meminta didoakan. Kita percaya ketika kita
didoakan, maka masalah akan berlalu, penyakit akan disembuhkan, sebab di dalam
doa itu ada kuasa. Tetapi seringkali kita percaya kepada orang yang mendoakan,
bukan kepada Allah yang menjadi sumber pemulihan.
Doa yang seperti apa yang memiliki kuasa?
1. Doa yang lahir dari iman
Ketika orang beriman berdoa, maka ada kuasa doa yang mengalir. Namun,
ketika orang percaya berdoa, terkadang hasilnya tidak seperti yang kita
harapkan. Tetapi, ketika kita berdoa dan apa yang kita harapkan terjadi, itu
semua hanya karena kemurahan hati Allah, karena pekerjaan Allah.
2. Doa orang benar
Orang benar yaitu orang yang mengaku dosa, bertobat, dan percaya kepada
Tuhan. Keterbukaan adalah awal dari pemulihan. Doa orang benar sangat besar
kuasanya. Ketika kita sudah bertobat dan kita tahu kalau hidup kita yang dahulu
tidak baik dan kita bersaksi atau menceritakan kepada orang lain, maka kesaksian
kita akan menjadi berkat dan peringatan untuk orang lain.
3. Doa yang sesuai dengan keinginan Allah
Doa adalah cara orang percaya untuk berkomunikasi dengan
Allah untuk menyelaraskan pikiran kita dengan pikiran Allah. Doa bukan alat
atau ritual untuk meminta sesuatu kepada Allah. Jadi, berdoa bukan hanya
memaksakan keinginan kita. Kalau kita bersikap seperti itu berarti kita hanya
mencintai apa yang Tuhan beri bukan kepada pribadi Allah yang memberi berkat
dan mujizat kepada kita.
Begaimana kita bisa tahu keinginan Allah, kehendak Allah
kalau kita jarang berdoa, jarang saat teduh, tidak ada waktu intim dengan
Allah. Kita harus terus terkoneksi dengan Allah supaya kita tahu kehendak
Allah. Kita harus tinggal di dalam Yesus.
Doa yang benar bisa dilakukan oleh setiap orang
percaya. Minta kepada Tuhan. Terkoneksilah selalu dengan Tuhan. Bangun hubungan
yang intim dengan Tuhan!
KUASA DOA
Pembicara : Bpk. William Christopher, M. Min
Yakobus 5:15-18
Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.
Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan.
Lalu ia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya.
Ketika kita sakit, berbeban berat, seringkali kita mencari
pendeta atau hamba Tuhan untuk meminta didoakan. Kita percaya ketika kita
didoakan, maka masalah akan berlalu, penyakit akan disembuhkan, sebab di dalam
doa itu ada kuasa. Tetapi seringkali kita percaya kepada orang yang mendoakan,
bukan kepada Allah yang menjadi sumber pemulihan.
1. Doa yang lahir dari iman
Ketika orang beriman berdoa, maka ada kuasa doa yang mengalir. Namun, ketika orang percaya berdoa, terkadang hasilnya tidak seperti yang kita harapkan. Tetapi, ketika kita berdoa dan apa yang kita harapkan terjadi, itu semua hanya karena kemurahan hati Allah, karena pekerjaan Allah.
2. Doa orang benar
Orang benar yaitu orang yang mengaku dosa, bertobat, dan percaya kepada Tuhan. Keterbukaan adalah awal dari pemulihan. Doa orang benar sangat besar kuasanya. Ketika kita sudah bertobat dan kita tahu kalau hidup kita yang dahulu tidak baik dan kita bersaksi atau menceritakan kepada orang lain, maka kesaksian kita akan menjadi berkat dan peringatan untuk orang lain.
3. Doa yang sesuai dengan keinginan Allah
Doa adalah cara orang percaya untuk berkomunikasi dengan Allah untuk menyelaraskan pikiran kita dengan pikiran Allah. Doa bukan alat atau ritual untuk meminta sesuatu kepada Allah. Jadi, berdoa bukan hanya memaksakan keinginan kita. Kalau kita bersikap seperti itu berarti kita hanya mencintai apa yang Tuhan beri bukan kepada pribadi Allah yang memberi berkat dan mujizat kepada kita.
Begaimana kita bisa tahu keinginan Allah, kehendak Allah kalau kita jarang berdoa, jarang saat teduh, tidak ada waktu intim dengan Allah. Kita harus terus terkoneksi dengan Allah supaya kita tahu kehendak Allah. Kita harus tinggal di dalam Yesus.
IBADAH - 25 April 2021
Pembicara : Darmana Setiadi, TTS., CLT., CLC., CLS., CBC.
Yakobus 1:12-18
Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.
Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya.
Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut.
Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang; pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran.
Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Ada hal-hal yang kita anggap biasa saja, tetapi justru hal
itu menyebabkan kita jatuh ke dalam dosa. Berbahagialah orang yang tabah, yang
bertahan dalam pencobaan, dan dia akan mendapatkan mahkota kehidupan yang
dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
Bagaimana supaya kita menang mengatasi pencobaan?
1. Pertimbangkan
hukuman Allah
Jadi, berhati-hatilah dan waspadalah ketika
ada pencobaan.
Dosa itu berproses dalam semua bidang.
Prosesnya dimulai dari keinginan (emosi), proses yang kedua adalah pikatan
(intelektual) dan muncullah ketidaktaatan. Dan disitulah dosa terjadi dan itu
akan menjadi kebiasaan. Dan apabila sudah menjadi kebiasaan, akan melahirkan
maut.
Hukuman Allah itu ada yang aktif, juga ada
yang pasif. Jaman dahulu, hukuman Allah itu aktif, tetapi di jaman sekarang,
hukuman Allah itu pasif dan inilah yang bahaya karena kita akan merasa tidak
terjadi apa-apa ketika kita berbuat dosa, seolah-olah kita tidak dihukum.
2. Pertimbangkan
kasih Allah / kebaikan Allah
Kebaikan Allah itu datang dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang.
Orang bisa bertobat karena kasihNya yang melimpah.
Di dalam setiap kesempatan, carilah
kebaikan Tuhan.
3. Pertimbangkan
keilahian Allah
Allah itu ilahi, bukan manusiawi, yang
melebihi apa yang kita lihat.
Kita diciptakan Allah oleh kebenaran
Firman.
Semakin banyak Firman yang kita tahu, yang
kita alami dalam keseharian, maka suara Allah dengan suara hati nurani makin
mirip. Maka kepekaan kita terhadap dosa itu semakin sensitif.
Pertimbangkan 4 hal dalam melakukan sesuatu: motif
(alasan), cara kita melakukan, tujuan kita melakukan, dan dampaknya.
Ketika kita memikirkan 4 hal ini, kita akan lebih hati-hati
dalam menghadapi pencobaan.
Menanglah dalam pencobaan!!
IBADAH - 18 April 2021
Pembicara : Pdt. Wawan Sukarnawan
Yohanes 11:25
(Jawab Yesus: “Akulah kebangkitan
dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah
mati”)
Jika Yesus bangkit, maka Yesus
itu hidup. Yesus akan hidup walaupun Dia sudah mati.
Tuhan berkata dalam Yohanes 14:1-3, jangan gelisah,
percayalah kepada Allah, percayalah kepada Tuhan, Tuhan sudah menyediakan
tempat tinggal di rumah Bapa, yaitu di surga bagi setiap orang yang percaya.
Apakah kita percaya bahwa kita akan tinggal di rumah Bapa
sepanjang masa?
Yohanes 14:6 “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak
ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.”
Orang yang ingin tahu jalan, ingin tahu kebenaran, dan
hidup, ya Yesus! Hanya pada Yesus sajalah!
Yesus adalah jalan tol menuju ke surga.
Yohanes 20 menceritakan tentang kebangkitan Yesus. Pada
waktu Yesus menampakkan diri, Tomas luput, Tomas tidak ada bersama-sama dengan
murid-murid Yesus yang lainnya. Dan Tomas tidak percaya kepada Yesus sebelum Tomas
melihat bekas paku pada tangan Yesus dan sebelum Tomas mencucukkan jarinya ke
dalam bekas paku itu dan mencucukkan tangannya ke dalam lambung Yesus. Sampai
akhirnya Tomas bertemu dengan Yesus dan Tomas percaya kepada Yesus. Tomas
akhirnya mengerti namanya persekutuan sampai akhirnya dia melayani Tuhan. Tomas
sudah mengalami Tuhan dalam hidupnya.
Apakah kita sudah mengalami Tuhan dalam hidup kita masing-masing?
Berbahagialah orang yang percaya walaupun tidak melihat!
Pegang iman bahwa Yesus adalah Tuhan kita yang sanggup menolong kita!
IBADAH - 11 April 2021
Dosa dan Anugerah Allah
Pembicara: Bpk. Agus Nugroho
Roma 5:12-19
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Sebab sebelum hukum Taurat ada, telah ada dosa di dunia. Tetapi dosa itu tidak diperhitungkan kalau tidak ada hukum Taurat.
Sungguhpun demikian maut telah berkuasa dari zaman Adam sampai kepada zaman Musa juga atas mereka, yang tidak berbuat dosa dengan cara yang sama seperti yang telah dibuat oleh Adam, yang adalah gambaran Dia yang akan datang.
Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus.
Dan kasih karunia tidak berimbangan dengan dosa satu orang. Sebab penghakiman atas satu pelanggaran itu telah mengakibatkan penghukuman, tetapi penganugerahan karunia atas banyak pelanggaran itu mengakibatkan pembenaran.
Sebab, jika oleh dosa satu orang, maut telah berkuasa oleh satu orang itu, maka lebih benar lagi mereka, yang telah menerima kelimpahan kasih karunia dan anugerah kebenaran, akan hidup dan berkuasa oleh karena satu orang itu, yaitu Yesus Kristus.
Sebab itu, sama seperti oleh satu pelanggaran semua orang beroleh penghukuman, demikian pula oleh satu perbuatan kebenaran semua orang beroleh pembenaran untuk hidup.
Jadi sama seperti oleh ketidaktaatan satu orang semua orang telah menjadi orang berdosa, demikian pula oleh ketaatan satu orang semua orang menjadi orang benar.
Dosa adalah ketika kita tidak
melakukan apa yang Tuhan perintahkan dan justru kita malakukan hal yang lain,
yaitu melakukan kehendak kita bukan kehendak Tuhan. Sejak kita lahir, kita
sudah berdosa karena dosa warisan atau dosa keturunan (dosa Adam dan Hawa).
Akibat dosa adalah:
1. Dosa merusak hubungan Allah dengan
manusia
Sebelum adanya dosa, terjalin komunikasi yang harmonis
antara Tuhan dan manusia. Tetapi setelah manusia jatuh ke dalam dosa, hubungan
itu terputus karena Allah itu kudus dan manusia sudah tercemar. Sesuatu yang
kudus tidak bisa bercampur dengan sesuatu yang cemar.
2. Dosa merusak hubungan antara manusia dengan
sesamanya
Jika tidak ada dosa, hubungan antar manusia yang satu
dengan yang lain itu harmonis. Tetapi ketika dosa muncul, hubungan menjadi
rusak, dimana manusia mulai menyalahkan sesamanya. Kita sebagai manusia pada
dasarnya tidak mau disalahkan, manusia cenderung membela diri. Hal inilah yang
menjadikan gap antar manusia dan terjadilah permusuhan.
3. Dosa merusak hubungan antara manusia
dengan alam semesta
Tuhan memberikan tugas kepada manusia untuk mengelola
ciptaanNya. Namun, ada ketidakpuasan dari dalam diri manusia. Setelah manusia
jatuh ke dalam dosa, manusia justru merusak alam semesta akibat keserakahan
manusia.
Hati-hati dengan celah dosa:
1. Pikiran: secara sengaja berpikir untuk
berbuat jahat.
2. Mulut/perkataan: berdusta, mencemarkan dengan
kata-kata.
3. Perbuatan: melakukan perbuatan yang
menyakiti orang lain.
Jangan sampai celah-celah ini menjadikan kita berdosa, sebab
upah dosa adalah maut.
Mari kita bersyukur karena pengorbanan Tuhan itu
begitu besar, anugerah Tuhan itu begitu besar. Kerjakan keselamatan yang telah
Tuhan berikan kepada kita dengan takut dan gentar sehingga kita akan merasa
takut dan gentar ketika kita melakukan dosa. Berusahalah melakukan hal yang
baik, yang berkenan di hadapan Tuhan!
IBADAH - 4 April 2021
Menjadi Pemenang
Pembicara: Dominggus E. Naat, Ph.D
1 Korintus 15:54-58
Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.
Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?"
Sengat maut ialah dosa dan kuasa dosa ialah hukum Taurat.
Tetapi syukur kepada Allah, yang telah memberikan kepada kita kemenangan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia.
Dalam sebuah kompetisi, peperangan, ada yang namanya menang dan ada juga yang namanya kalah. Seorang pemenang lebih kuat dari musuhnya, lebih kuat dari penyerangnya. Dan kita bukan orang yang biasa-biasa saja, kita ini orang hebat, kita adalah pemenang, sebab kita punya Tuhan Yesus. Tuhan Yesus adalah sumber kemenangan karena Dia adalah Tuhan yang hidup, Dia sudah bangkit.
- Markus 16:1-6 :
Menang terhadap rasa takut, bagaimana mengatasi persoalan yang kita hadapi, mengatasi kesulitan/hambatan beban berat. Kuncinya adalah pergi, melihat dari dekat, masuk (menerima berita kemenangan).
- 1 Yohanes 5:4-5 :
Semua persoalan yang ada bisa kita hadapi, bisa kita menangkan dengan iman.
Iman itu timbul dari pendengaran. Iman timbul karena Yesus anak Allah.
- Roma 8:33-39 :
Kita bukan sekedar pemenang, tetapi kita lebih dari pemenang (hyper pemenang)
karena Allah di pihak kita, Kristus Yesus telah bangkit, Kristus pembela kita,
Dia yang mengasihi kita tidak terpisahkan dari kasih Allah dalam Kristus Yesus,
Tuhan kita.
Tuhan tidak akan membiarkan kita
terus-menerus galau, terus mendapat masalah, karena Tuhan mengasihi kita. Tidak
akan ada yang dapat memisahkan kita dari kasih Allah.
Kesimpulan:
1. Kristus Yesus yang bangkit menjadikan kita pemenang.
2. Kemenangan karena iman pada kuasa kebangkitan.
3. Dia adalah pembela kita, berada di pihak kita.
4. Takkan terpisahkan dari kasih dan kuasaNya.
SELAMAT PASKAH!
IBADAH - 2 April 2021
Dia Imam Besar dan Korban Penebusan
Pembicara: Pdt. Wawan Sukarnawan
Ibrani 5:1
Sebab setiap imam besar, yang dipilih dari antara manusia, ditetapkan bagi manusia dalam hubungan mereka dengan Allah, supaya ia mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
Fungsi dari imam besar adalah
mempersembahkan persembahan dan korban karena dosa.
3 hal yang berhubungan dengan Yesus yang adalah imam besar,
yaitu:
1. Baju
Yesus ditentukan menjadi imam besar oleh Allah. Imam besar menggunakan
segala perlengkapan pakaian lengkap, pakaian kebesaran, tetapi Yesus yang
adalah imam besar, pakaiannya dilucuti dan Dia hampir telanjang. Yesus imam
besar agung, Dia menjalankan tugasnya tanpa pakaian. Ini berbicara tentang
dosa. Dia bertugas sebagai imam besar sekaligus korban sebagai tanda penebusan.
2. Darah yang dipercikan
Yesus meneteskan darahNya ke bumi yang sudah terkutuk karena
dosa, “Via Dolorosa”.
Siapa yang ada di bumi?? Yang di bumi adalah kita semua yang berdosa. Dosa kita
telah diampuni dengan darah Yesus.
3. Yesus sekali berkorban untuk selama-lamanya
Kita diampuni, kita diselamatkan oleh Yesus karena Dia adalah
korban penebusan dosa. Ini adalah korban penebusan yang sungguh sempurna. Mari,
datang kepada Raja, yaitu Yesus Kristus dengan sungguh-sungguh.
Yohanes 3:16 (TB) Karena begitu besar kasih Allah akan dunia
ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang
yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
IBADAH - 28 Maret 2021
Pengkhotbah: Dr. Denny R. Kusoy, MA., MBA., D.min., Ph. D.
Mazmur
62:1-3
Untuk pemimpin biduan. Menurut: Yedutun. Mazmur Daud. Hanya dekat Allah saja aku tenang, dari pada-Nyalah keselamatanku.
Hanya Dialah gunung batuku dan keselamatanku, kota bentengku, aku tidak akan goyah.
Berapa lamakah kamu hendak menyerbu seseorang, hendak meremukkan dia, hai kamu sekalian, seperti terhadap dinding yang miring, terhadap tembok yang hendak roboh?
Kita tidak akan goyah karena kita
bersama Allah. Kekuatan yang sesungguhnya berasal dari Allah bukan dari diri
kita sendiri. Mata yang bisa melihat, telinga yang bisa mendengar bisa membuat
kita lemah. Jangan sampai apa yang sudah Tuhan beri, tetapi kita salah pakai.
Tuhan sudah memberi ketenangan kepada kita, juga jangan kita salah pakai.
Carilah ketenangan hanya di dalam Allah sebab hanya Allah sumber kekuatan dan
ketenangan bahkan keselamatan.
Kitab Samuel menceritakan bagaimana
Daud yang kecil melawan Goliat yang besar, yang sangat sombong. Kata-kata yang
keluar dari mulut Goliat adalah kata-kata yang hina. Orang Israel merasa takut,
merasa lemah karena mendapat penghinaan, mendapat ancaman. Orang Israel tidak
kuat mental. Dan orang yang kuat badan belum tentu kuat ketika mendapat
penghinaan/ancaman. Namun, Daud tetap fokus kepada Allah ketika melihat
penghinaan/ancaman.
Kita seringkali mendapat tantangan,
ancaman, hinaan dan hal-hal ini membuat kita tidak fokus kepada Allah. Jangan
fokus pada apa kata orang, tetapi fokuslah pada Allah. Seharusnya kita dekat
kepada Allah sehingga kita mendapat ketenangan. Jangan lihat kejahatan orang,
tetapi lihat Allah, ingatlah selalu akan kebaikan Allah.
Tantangan Daud adalah menghadapi
Goliat, sedangkan tantangan Yesus adalah via dolorosa, Yesus harus menghadapi
Golgota dan Yesus tidak pernah mundur menghadapi Golgota. Yesus bukan hanya
menghadapi hinaan, tetapi Yesus menghadapi kematian.
Hinaan menakutkan, kematian menakutkan, tetapi
hanya dekat Allah saja, kita akan mendapat ketenangan. Di dalam Yesus, kita
menang!
IBADAH - 21 Maret 2021
Pengkhotbah : Bpk. Agus Nugroho, M.Th.
Beribadah kepada Tuhan dengan Kesungguhan Hati
Kolose
3:22-25
Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia ini dalam segala hal, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan mereka, melainkan dengan tulus hati karena takut akan Tuhan. Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya. Barangsiapa berbuat kesalahan, ia akan menanggung kesalahannya itu, karena Tuhan tidak memandang orang.
Melayani Tuhan harus dengan kesungguhan hati. Kesungguhan hati dilihat ketika kita bersikap, ketika kita berkata-kata. Kita harus taat, takhluk, tunduk, menyerahkan diri kepada Tuhan secara lahir dan batin. Hormatilah Tuhan dalam segala hal, salah satunya adalah taat kepada Tuhan melalui ibadah.
Beribadahlah dengan ketulusan hati, dengan
ikhlas, dengan sikap yang takut akan Tuhan, yang berarti gentar, segan, dan
hormat kepada Tuhan karena kita mau bertemu Tuhan. Mari kita memberikan yang
terbaik, melalui sikap hidup kita. Meskipun ibadah secara online, kita harus
sungguh-sungguh, misalnya ibadah tidak dengan tidur-tiduran, tidak menggunakan
baju tidur, dan lain-lain.
Kalau kita memberikan yang terbaik
untuk Tuhan, Tuhan akan berkati. Tetapi kalau kita tidak bersungguh-sungguh,
Tuhan akan memberikan kutuk sebab Tuhan itu adil.
“Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan
segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.” Kolose 3:23
IBADAH - 14 Maret 2021
Pengkhotbah : Pdt. Hadriana Mulia
1 Korintus 1:8-9
Ia juga akan meneguhkan kamu sampai kepada kesudahannya, sehingga kamu tak bercacat pada hari Tuhan kita Yesus Kristus. Allah, yang memanggil kamu kepada persekutuan dengan Anak-Nya Yesus Kristus, Tuhan kita, adalah setia.
Firman Tuhan meneguhkan kita sampai
kesudahannya supaya kita tidak bercacat sampai hari Tuhan kita, sampai Yesus
menjemput kita. Setiap langkah kita, Dia yang menjamin, Dia yang menyertai
kita. Yesus yang menjamin kita adalah Tuhan yang setia. Di dalam dunia ini
tidak ada kepastian dan tidak ada yang dapat dipercaya, hanya Yesus
satu-satunya yang dapat kita percaya. Pegang Dia supaya di tengah badai kita
tetap kokoh, tetap kuat. Jadi, kepastian yang bisa kita pegang adalah Yesus.
Yesus punya kuasa karena Dia adalah Raja di atas segala Raja. Tanpa Dia, kita
tidak bisa berbuat apa-apa.
Yesus yang menjamin keselamatan.
Kita akan selamat dan tetap selamat sampai kepada kesudahannya. Yesus yang
menjamin kelepasan dosa kita. Yesus yang menjamin hidup baru kita. Kita masih
sesekali berbuat dosa, tetapi jika kita mengaku dosa kita, maka Dia akan
mengampuni dosa kita sebesar apapun itu karna Dia Allah yang setia, Dia mau
kita selamat. Yesus juga yang menjamin rumah surgawi, dimana tidak ada lagi
kesakitan, tidak ada lagi kelemahan tubuh.
Bersyukurlah dan bekerja keraslah dengan rajin
dan dengan pengetahuan dari Firman Tuhan. Yesus yang menjamin kita, Yesus yang
mempersiapkan kita, Yesus yang mencukupkan kita. Pegang Dia satu-satunya supaya
kita menjadi the winner sampai kesudahannya.
IBADAH - 7 Maret 2021
Pengkhotbah :
Pdt. Wawan Sukarnawan
Matius 17 : 14-21
Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.
Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya."
Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!"
Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga. Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?"
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)"
Masalah selalu ada dalam kehidupan kita. Masalah seringkali membuat kita frustasi. Tetapi kita harus percaya bahwa ada Yesus yang memberi kuasa untuk mengatasi masalah. Dia yang akan memberi jalan keluar. Kita harus percaya bahwa Yesus akan senantiasa menyertai kita. Apakah kita percaya sungguh-sungguh kepada Tuhan, apakah iman kita tidak ragu-ragu kepada Tuhan?
Iman bukan masalah besar dan kecil,
tetapi iman itu ada atau tidak, kepada siapa iman itu didasarkan. Percaya saja,
tanpa keraguan bahwa kuasa Tuhan itu ada karena tidak ada yang mustahil. Kuncinya
adalah miliki iman yang walaupun kecil tetapi berharap kepada yang Maha Besar,
yaitu Yesus, Allah yang hidup, maka kita bisa melakukan hal-hal yang besar.
Ada hal-hal yang ketika kita bergumul dengan
berbagai masalah dan Tuhan tidak jawab, kita harus lebih bersungguh-sungguh
lagi dengan berdoa dan berpuasa. Datang sungguh-sungguh kepada Tuhan, berdoa,
bahkan berpuasa, merendahkan diri di hadapan Tuhan, maka Tuhan akan mendengar
setiap doa kita, Tuhan akan mengampuni kita, serta memulihkan kita.
IBADAH - 28 Februari 2021
Pengkhotbah : Pdt. Paulus Kian Tiong
1 Tesalonika
Banyak jemaat yang sulit untuk berjumpa dengan gembalanya karena pandemi. Pandemi mengakibatkan adanya keterpisahan, kematian, kesengsaraan, keterpurukan ekonomi, dan lain sebagainya. Tetapi ada 4 nasihat Tuhan di dalam 1 Tesalonika:
1. 1 Tesalonika 4:1-8 : menyambut kekudusan hidup.
Banyak orang yang mulai memprotes Tuhan dengan ucapannya, dengan perilakunya, ataupun dengan pikirannya.
2. 1 Tesalonika 4:9-12 : menyambut kasih memperhatikan yang lain.
3. 1 Tesalonika 4:13-18 : menyambut banyak hal yang meninggal.
4. 1 Tesalonika 5:1-11 : menyambut tentang tanda zaman kedatangan Tuhan.
IBADAH - 17 Januari 2021
MELAYANI TUHAN DENGAN SEMANGAT BARU
Pengkhotbah :
Pak Agus Nugroho
Roma 12:11,
Yesaya 40:28-31
Situasi dan kondisi seringkali
mempengaruhi hal-hal yang ingin kita capai. Dan kita akan memiliki semangat
jika kita punya sesuatu yang ingin dicapai. Namun, jika kita tidak berusaha,
maka kita tidak akan bisa mencapai sesuatu tersebut. Dan ada kalanya, semangat
kita menjadi berkurang atau kendor.
“Janganlah hendaknya kerajinanmu
kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.” Roma 12:11.
Semangatlah dalam bekerja, semangatlah dalam melayani Tuhan. Jika apa yang kita lakukan untuk menyenangkan hati Tuhan atau untuk kemuliaan Tuhan, maka kita akan melakukannya dengan sukacita dan semangat. Kita harus melakukan segala sesuatu dengan mengandalkan Tuhan yang menuntun kita. Sesuatu yang kita kerjakan tanpa campur tangan Tuhan akan menjadi sia-sia. Apapun yang terjadi, semangat kita harus menyala-nyala, harus berkobar-kobar. Yesus hadir memberikan kekuatan kepada kita.
Mari kita senantiasa menghadirkan Yesus dalam hidup kita, menghadirkan Firman Tuhan dalam hidup kita. Jangan takut menghadapi tahun 2021, sebab Tuhan akan selalu menyertai kita. Kerjakan segala sesuatu yang ingin kita capai dengan penuh semangat!
IBADAH - 10 Januari 2021
Pengkhotbah : Ev. Darmana H. Setiady
Roma 1:16-17
Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani. Sebab di dalamnya nyata kebenaran Allah, yang bertolak dari iman dan memimpin kepada iman, seperti ada tertulis: "Orang benar akan hidup oleh iman."
Di tahun yang baru pasti ada orang
bersikap pesimis, ada yang easy going, dan ada juga yang optimis. Kita pasti
ingin mengalami banyak hal yang baik di tahun yang baru ini. Tetapi, di tahun
yang baru ini kita pasti mengalami hal yang baik dan hal yang buruk. Dunia ini
tidak ada yang kekal, tetapi permasalahannya adalah bagaimana sikap kita,
bagaimana iman kita.
Ada 2 hal besar yang bisa dipelajari
dalam memasuki tahun yang baru:
1. Injil (ayat
16)
Paulus tidak malu menyatakan apa yang
dia percayai karena Injil. Paulus adalah seorang pembunuh orang-orang percaya,
dan dia berubah setelah berjumpa dengan Kristus karena Injil. Injil itu kabar baik yang bersifat
keselamatan yang kekal yang berasal dari Kristus. Maka perjumpaan dengan
Kristus adalah satu hal yang penting dalam kehidupan kita. Sudahkah kita terima
kabar baik, terima Kristus dalam kehidupan kita?
Tidak hanya Injil kabar baik, tetapi
juga kuasa. Kuasa Injil itu adalah kekuatan Allah. Memasuki tahun yang baru
ini, kita mau mengandalkan kekuatan siapa? Kekuatan kita? Kekuatan orang lain?
Atau apa? Belajar dari Paulus yang mengandalkan kekuatan Allah, hidupnya Paulus
itu berpaut kepada Tuhan. Paulus juga tidak malu karena hasil dari Injil yang
menyelamatkan dan jangkauan Injil adalah semua orang percaya.
2. Iman (ayat
17)
Kabar baik atau Injil itu anugerah
dari Allah, pemberian dari Allah. Bagaimana cara mengambilnya? Melalui IMAN!
Beriman kepada siapa? Tentunya, iman kepada Allah. Agama Kristen tidak
menyelamatkan, tetapi iman Kristen kepada Kristus itulah yang menyelamatkan.
Ada lima unsur iman (FAITH):
F : Faithfull (orang yang beriman
kepada Kristus, tentu akan setia)
A : Available (kesediaan untuk
menerima Allah seutuhnya)
I : Integrity (integritas, keutuhan
di dalam totalitas kehidupan)
T : Trust (kepercayaan yang mutlak)
H : Hope (ada harapan)
Terima Injil dengan benar, terima
dengan iman yang benar!
IBADAH - 3 Januari 2021
NEXT LEVEL
Pengkhotbah :
Pdt. Wawan Sukarnawan
Kejadian
26:1-35
Dua hal yang bisa menahan kita untuk
bergerak lebih maju (next level) adalah :
1. Pengaruh
dari luar (kondisi ekonomi, politik, tekanan keluarga, keadaan sekitar)
2. Diri
sendiri (dilanda oleh kekecewaan)
Ishak mengambil satu pilihan ketika
terjadi kelaparan di negeri Filistin. Ishak adalah seorang yang mau taat
mendengar dan melakukan firman Tuhan sampai akhirnya Ishak tinggal di Gerar.
Ishak bekerja keras dan ia diberkati Tuhan. Ishak menjadi seorang yang sangat
kaya. Namun Ishak mendapat masalah, ia diusir oleh Abimelekh karena Ishak
menjadi lebih berkuasa. Ishak yang semula tinggal di Gerar, sampai akhirnya
Ishak menetap di lembah Gerar. Ishak yang sudah menjadi kaya mau merendah,
Ishak menggali kembali sumur-sumur yang pernah digali Abraham dan ketika lembah
itu digali, didapatinya mata air yang berbual-bual airnya. Namun Ishak mendapat
masalah mengenai hak kepemilikan air tersebut. Dan Ishak menggali sumur yang lain,
tetapi Ishak kembali dihadapkan oleh permasalahan hak kepemilikan. Kemudian
Ishak pindah dari situ, menggali sumur yang lain lagi sampai akhirnya tidak ada
pertengkaran.
Ishak tidak pernah mengeluh ketika
mendapat masalah. Ishak tidak pernah menyerah, ia terus maju, ia terus bekerja
keras. Dan Tuhan memberikan kelonggaran, memberikan berkat kepada Ishak.
Singkat cerita, Ishak mendirikan mezbah disitu, Ishak memutuskan untuk memuji
dan membesarkan nama Tuhan.
Kerja keras, hikmat, keringat terjalin erat dalam kasih karunia dan berkat Tuhan. Mari kita pegang janji Tuhan sebab Dia akan menyertai kita. Mari bersama Tuhan kita maju ke next level!
IBADAH - 20 Desember 2020
PENGHARAPAN
BAGI DUNIA
Pengkhotbah:
Pdt. Wawan Sukarnawan
Lukas 2:14
“Kemuliaan bagi Allah di tempat yang
mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan
kepada-Nya.” (Lukas 2:14)
Natal itu bukan hura-hura, bukan
happy-happy, tetapi all I want for Christmas is YOU, YOU = Allah. Allah yang
menyegarkan dan menguatkan kita. Natal di jaman ini agak berbeda karena kita
dihadapkan dengan virus covid-19 yang berdampak kepada ekonomi, dan lain
sebagainya. Di jaman ini banyak orang yang melupakan Allah, banyak orang yang
kehilangan imannya kepada Allah, dan lupa kalau Allah itu adalah mata air yang
menyegarkan kehidupan kita.
Yesus datang ke dunia untuk memberikan
pengharapan yang besar untuk mendamaikan kita dengan Allah. Mendekatlah kepada
Allah, maka Allah akan mendekat kepadamu. Allah yang menyertai kita semua dan
penyertaanNya itu sempurna. Jangan sampai pengharapan kita hilang dari
kehidupan kita. Kalau kita mau berharap, berharaplah kepada Tuhan, sebab Dialah
sumber pengharapan kita!
IBADAH - 27 Desember 2020
DAN MEREKA AKAN MENAMAKAN DIA IMANUEL
Pengkhotbah:
Ps. Agus Nugroho
Matius
1:18-23
Benarkah Tuhan menyertai kehidupan
saya? Bagaimana masa depan saya? Bagaimana usaha saya? Bagaimana pekerjaan
saya? Kita harus percaya bahwa Allah menyertai kita! Masa depan orang percaya
dijamin oleh Tuhan!
Allah menyertai kita, Allah diam di
dalam kita. Allah mengawasi dan menjagai kita. Allah itu konsisten menyertai
kita. Allah tidak pernah meninggalkan kita sebab Allah diam di dalam kita,
apapun kondisinya. Oleh sebab itu, teruslah bergantung kepadaNya!
Penyertaan Tuhan ada dari saat ini
sampai selama-lamanya. Jadi, kita tidak perlu takut dalam situasi apapun karena
Allah menyertai kita dalam situasi dan kondisi apapun. Dialah yang menyertai
kehidupan kita. Penyertaan Tuhan dalam diri kita membawa pertobatan. Allah itu
membawa perlindungan, tetapi bukan berarti kita hidup semena-mena. Allah
memberikan perlindungan kalau kita hidup benar, melakukan sesuatu yang berkenan
di hadapan Tuhan.
Kalau kita ingin Allah menyertai kita, terima
nasihat dari firman Tuhan, hidup damai sejahtera, hidup rukun, hidup baik.
Tidak hanya mendengar firman Tuhan, tetapi juga melakukan firman Tuhan dalam
suka maupun duka. Perbuat apa yang Tuhan perintahkan! Imanuel, Allah menyertai
kita!
IBADAH - 18 Oktober 2020
Pengkhotbah : Ps. Eddy Sutanto
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Ibrani 11 : 1-3
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Dengan iman, Nuh membuat bahtera. Nuh percaya dengan apa yang Tuhan katakan dan ia melakukannya. Dikatakan di dalam Mazmur 40:2-3, bahwa Tuhan mengangkat kita tidak setengah-setengah. Tuhan mengangkat kita dari tempat yang kotor, tempat yang hina ke tempat yang tinggi. Setiap langkah kita ditetapkan dan dituntun oleh Tuhan. Jika kita di dalam Tuhan, pasti ada kemajuan. Jika kita percaya kepada Tuhan, derajat kita pasti naik.
Jangan biarkan iblis membuat iman kita menjadi pudar melalui hal-hal duniawi. Jangan takut karena hidup kita ada di tangan Tuhan. Ketika kita takut, kita justru memberikan celah kepada iblis untuk masuk. Celah untuk si iblis adalah lewat depresi, stress yang akan membuat kita jauh dari Tuhan. Jangan memberikan celah kepada iblis. Di dalam Yesus, kita akan mendapat hidup yang berkelimpahan dan kedamaian.
Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Aku pun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi. Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorang pun mengambil mahkotamu. Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Sebab oleh imanlah telah diberikan kesaksian kepada nenek moyang kita. Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.
Dengan iman, Nuh membuat bahtera. Nuh percaya dengan apa yang Tuhan katakan dan ia melakukannya. Dikatakan di dalam Mazmur 40:2-3, bahwa Tuhan mengangkat kita tidak setengah-setengah. Tuhan mengangkat kita dari tempat yang kotor, tempat yang hina ke tempat yang tinggi. Setiap langkah kita ditetapkan dan dituntun oleh Tuhan. Jika kita di dalam Tuhan, pasti ada kemajuan. Jika kita percaya kepada Tuhan, derajat kita pasti naik.
Jangan biarkan iblis membuat iman kita menjadi pudar melalui hal-hal duniawi. Jangan takut karena hidup kita ada di tangan Tuhan. Ketika kita takut, kita justru memberikan celah kepada iblis untuk masuk. Celah untuk si iblis adalah lewat depresi, stress yang akan membuat kita jauh dari Tuhan. Jangan memberikan celah kepada iblis. Di dalam Yesus, kita akan mendapat hidup yang berkelimpahan dan kedamaian.
Wahyu 3 : 10-12, Ibrani 11 : 1-3
Wahyu 3 :10-12
Ketekunan ada hubungannya dengan iman. Iman menghasilkan ketekunan. Berimanlah dengan tekun. Iman berarti percaya sungguh akan perkara-perkara yang ada di dalam kehidupan kita. Iman dalam Kristus yaitu mendengar Firman dan percaya kepada-Nya sebab Tuhan dapat dipercaya. Percaya kalau kita sudah diselamatkan oleh Yesus Kristus. Iman itu bukan tentang hal-hal duniawi, tetapi iman itu tentang keselamatan. Dan Tuhan akan membantu kita melewati hal-hal duniawi sesuai dengan kehendakNya.
Apapun yang terjadi, senang ataupun susah, tetaplah beriman kepada Yesus. Serahkan semuanya kepada Yesus. Iman itu tidak instan, iman itu berproses, bertahap, dan membutuhkan kesabaran sebab iman itu memerlukan waktu. Tunggu dan sabarlah dengan kehendak dan cara Tuhan.
IBADAH - 11 Oktober 2020
Pengkhotbah : Ibu Kumala Andjani
Markus 5 : 25-34
Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sehingga telah dihabiskannya semua yang ada padanya, namun sama sekali tidak ada faedahnya malah sebaliknya keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus, maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh." Seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa, bahwa badannya sudah sembuh dari penyakitnya.
Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya, lalu Ia berpaling di tengah orang banyak dan bertanya: "Siapa yang menjamah jubah-Ku?" Murid-murid-Nya menjawab: "Engkau melihat bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu, dan Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?" Lalu Ia memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan hal itu.
Perempuan itu, yang menjadi takut dan gemetar ketika mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya, tampil dan tersungkur di depan Yesus dan dengan tulus memberitahukan segala sesuatu kepada-Nya. Maka kata-Nya kepada perempuan itu: "Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!"
Markus 5:25-34 menceritakan tentang keadaan perempuan yang sakit pendarahan selama 12 tahun, perempuan ini dianggap sebagai orang yang najis dan dia merasa hilang pengharapan dan putus asa. Hartanya habis untuk berobat, tetapi perempuan ini tidak juga sembuh, bahkan keadaannya semakin memburuk.
Bagaimana perempuan ini dipulihkan? -> IPA
1. I = IMANI (Markus 5:27)
Perempuan ini sudah mendengar berita-berita tentang Yesus.
2. P = PERKATAKAN (Markus 5:28)
Doa perempuan ini disertai dengan iman.
Iman itu harus kita perkatakan!
3. A = ALAMI (Markus 5:29-34)
Perempuan ini mengalami kuasa Tuhan.
Di tengah-tengah kesulitan yang kita alami, kuasa Tuhan itu nyata. Kita tidak pernah tahu kapan pandemi ini akan berakhir, kapan gereja akan normal, kapan sekolah akan normal, kapan ekonomi akan normal. Mari setiap hari kita Imani setiap Firman yang kita dengar, Perkatakan Firman, dan Alami kuasa Tuhan. Percayalah mujizat masih ada!
IBADAH - 20 September 2020
Pengkhotbah:
Ps. Alexander
Mazmur
56:1-14
Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Merpati di pohon-pohon tarbantin yang jauh. Miktam dari Daud, ketika orang Filistin menangkap dia di Gat. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku! Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.
Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
Sepanjang hari mereka mengacaukan perkaraku; mereka senantiasa bermaksud jahat terhadap aku.
Mereka mau menyerbu, mereka mengintip, mengamat-amati langkahku, seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawaku.
Apakah mereka dapat luput dengan kejahatan mereka? Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!
Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.
Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.
Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Mazmur 56:1-14 menjelaskan
psikologis Daud. Daud, seorang raja Israel sampai berpura-pura gila karena ia
merasa takut. Ketika Daud mengalami tekanan yang berat, Daud tidak putus asa.
Dan dalam keadaan yang terdesak itu, Daud memilih untuk tetap percaya kepada
Tuhan. Daud bergantung kepada Allah di tengah-tengah kondisi yang ia rasa tidak
mampu, namun ia mengembalikan semuanya kepada Tuhan.
Mengapa kita harus tetap percaya di
tengah persoalan yang kita hadapi? Pertama, karena Allah ada di pihak kita,
Allah melindungi dan menyertai kita di tengah pergumulan yang kita alami, Dia
tidak akan meninggalkan kita dan kita akan menjadi pemenang. Kedua, karena
hanya Allah yang sanggup meluputkan kita dari maut dan Allah berkarya di atas
semuanya itu. Tidak ada pribadi lain yang dapat menyelamatkan kita semua selain
Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Ketiga, karena hanya Allah yang dapat memelihara,
menjaga, dan melindungi. Kita tidak akan mengalami yang namanya “tersandung”,
namun berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Sudahkah kita mengalami perlindungan dan
penyertaan Tuhan? Bukan karena kuat dan gagah kita, tetapi karena Allah menjaga
kita. Maka izinkanlah Allah di pihak kita, izinkanlah Allah berperkara di dalam
hidup kita.
Mazmur 56:1-14
Untuk pemimpin biduan. Menurut lagu: Merpati di pohon-pohon tarbantin yang jauh. Miktam dari Daud, ketika orang Filistin menangkap dia di Gat. Kasihanilah aku, ya Allah, sebab orang-orang menginjak-injak aku, sepanjang hari orang memerangi dan mengimpit aku! Seteru-seteruku menginjak-injak aku sepanjang hari, bahkan banyak orang yang memerangi aku dengan sombong.
Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu; kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
Sepanjang hari mereka mengacaukan perkaraku; mereka senantiasa bermaksud jahat terhadap aku.
Mereka mau menyerbu, mereka mengintip, mengamat-amati langkahku, seperti orang-orang yang ingin mencabut nyawaku.
Apakah mereka dapat luput dengan kejahatan mereka? Runtuhkanlah bangsa-bangsa dengan murka-Mu, ya Allah!
Sengsaraku Engkaulah yang menghitung-hitung, air mataku Kautaruh ke dalam kirbat-Mu. Bukankah semuanya telah Kaudaftarkan?
Maka musuhku akan mundur pada waktu aku berseru; aku yakin, bahwa Allah memihak kepadaku.
Kepada Allah, firman-Nya kupuji, kepada TUHAN, firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?
Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu.
Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Mazmur 56:1-14 menjelaskan psikologis Daud. Daud, seorang raja Israel sampai berpura-pura gila karena ia merasa takut. Ketika Daud mengalami tekanan yang berat, Daud tidak putus asa. Dan dalam keadaan yang terdesak itu, Daud memilih untuk tetap percaya kepada Tuhan. Daud bergantung kepada Allah di tengah-tengah kondisi yang ia rasa tidak mampu, namun ia mengembalikan semuanya kepada Tuhan.
Mengapa kita harus tetap percaya di tengah persoalan yang kita hadapi? Pertama, karena Allah ada di pihak kita, Allah melindungi dan menyertai kita di tengah pergumulan yang kita alami, Dia tidak akan meninggalkan kita dan kita akan menjadi pemenang. Kedua, karena hanya Allah yang sanggup meluputkan kita dari maut dan Allah berkarya di atas semuanya itu. Tidak ada pribadi lain yang dapat menyelamatkan kita semua selain Yesus Kristus yang mati di kayu salib. Ketiga, karena hanya Allah yang dapat memelihara, menjaga, dan melindungi. Kita tidak akan mengalami yang namanya “tersandung”, namun berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan.
Sudahkah kita mengalami perlindungan dan penyertaan Tuhan? Bukan karena kuat dan gagah kita, tetapi karena Allah menjaga kita. Maka izinkanlah Allah di pihak kita, izinkanlah Allah berperkara di dalam hidup kita.
IBADAH - 13 September 2020
Pengkhotbah:
Ps. Agus Nugroho
Kejadian 3:6-8
"Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman."
Pada waktu Allah menciptakan bumi
dan segala isinya, semuanya dalam keharmonisan, keteraturan, dan sistematis.
Dan pada hari yang ketujuh, Allah beristirahat dan memberkati semuanya. Ketika
Allah menciptakan manusia, ada diskusi dalam pribadi Allah. Allah menciptakan
manusia itu segambar dan serupa dengan Allah. Tidak ada ciptaan lain yang
segambar dan serupa dengan Allah selain manusia. Allah sudah mengatur semuanya
agar manusia hidup sehat. Allah menyediakan semua kebutuhan yang diperlukan.
Manusia itu diciptakan secara istimewa.
Manusia jatuh ke dalam dosa
dipengaruhi oleh ular dengan kecerdikannya. Saat itu, Hawa tahu akan firman
Tuhan, tetapi ular itu mencoba untuk mengelabui Hawa kembali, hingga pada
akhirnya jatuhlah Hawa ke dalam dosa. Hawa memakan buah itu dan memberikannya
kepada Adam.
Bukan masalah memakan buahnya,
tetapi ini masalah ketaatan manusia kepada Allah. Manusia memberontak kepada
Allah dan tidak setia lagi kepada Allah. Dan manusia itu cenderung untuk
berbuat dosa. Keinginan mata membawa diri manusia untuk jatuh ke dalam dosa.
Allah menginginkan manusia mengakui kesalahannya, tetapi saat itu Adam menuduh
Hawa, Adam menyalahkan Allah yang menciptakan Hawa. Ketika Allah bertanya
kepada Hawa, Hawa menyalahkan ular. Manusia cenderung untuk membela diri. Dan
seringkali kita pun melakukan hal yang demikian.
Akibat dosa adalah keharmonisan
menjadi rusak. Dosa mengakibatkan ketidakteraturan, timbul pertikaian, timbul
rasa iri dengki. Segala dosa dan kesalahan yang kita lakukan harus kita
pertanggungjawabkan kepada Allah. Akui dosa dan pelanggaran kita kepada Allah.
Jangan merasa malu sebab Allah akan memberikan pengampunan bagi mereka yang mau
mengakuinya di hadapan Allah. Kita butuh keselamatan dari Allah.
Setiap kita diberi kesempatan untuk mengakui
dosa kita. Kalau kita mau berserah, mari datang kepadaNya. Jangan sampai kita menyalahkan
keadaan bahkan menyalahkan Tuhan. Tetapi percayalah bahwa ada proses daripada
Tuhan yang Tuhan berikan kepada kita. Percayalah keselamatan ada pada Yesus.
IBADAH - 30 Agustus 2020
Pengkhotbah :
Ps. Darmana
Filipi
1:21-26
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
Semua orang mengalami pandemi
covid-19. Tetapi yang membedakan kita sebagai orang percaya dengan yang lain
adalah bagaimana sikap kita terhadap pandemi ini. Pandemi atau krisis yang
terjadi menyebabkan banyak ekonomi yang menurun, banyak perceraian, banyak
perpindahan agama dari suatu agama ke agama lain, dan masih banyak lagi. Dalam
setiap krisis, pasti ada peluang dan akan terlihat mana yang kuat, mana yang
tidak kuat.
Dalam hidup ini, ada hal yang di
dalam kendali kita (in control) dan
ada hal yang di luar kendali kita (out
control). Dan 80% itu terjadi di luar kendali kita. Sebagai contoh, ketika
kita ingin bepergian tiba-tiba turun hujan. Sikap dalam menghadapi hal yang di luar
kendali kita haruslah tepat, temasuk permasalahan spiritual.
Ada tiga sikap yang benar dalam
menyikapi semua hal, khususnya hal yang di luar kendali kita.
Pertama, dalam
hidup ini haruslah kita tetap memberi buah baik dalam keadaan senang maupun
sulit. Ingat, kita sudah diselamatkan oleh Kristus. Kristus di dalam kita, maka
kita pun harus di dalam Kristus. Bagi Paulus, buahnya adalah memberitakan
Kristus melalui surat-surat kepada jemaat. Sebagai orang Kristen, buahnya
adalah kita harus berfungsi sebagai teleskop yang mendekatkan Kristus kepada
orang-orang yang belum kenal Tuhan dan berfungsi sebagai mikroskop, dimana ada
orang-orang yang mengecilkan Tuhan, dan disitulah kita perbesar melalui
kehidupan kita.
Kedua, dalam hidup ini haruslah kita
memberikan manfaat dalam setiap interaksi kita. Sebagai contoh, dalam pandemi
ini, kita bersaksi dan memberikan solusi sesuai dengan Firman Tuhan.
Ketiga, fokus
kita adalah tetap kepada Kristus dan sesama kita, menjadi berkat bagi orang
lain melalui iman kita kepada Kristus. Usaha atau upaya orang Kristen harus
lebih besar dibandingkan yang lain, dan disitulah nama Tuhan dipermuliakan.
Dimana ada Kristus, semua akan cukup bagi kita.
Dan orang yang tidak menyadari adanya Kristus akan hidup dalam ketakutan.
Pandemi ini mungkin menakutkan bagi kita, tetapi yakinlah Tuhan akan selalu
besama-sama dengan kita dan Dia akan mencukupkan setiap kebutuhan kita. Biarlah
virus bermutasi, tetapi kita sebagai orang percaya harus bisa beradaptasi!
Filipi 1:21-26
Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus--itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
Dan dalam keyakinan ini tahulah aku: aku akan tinggal dan akan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, sehingga kemegahanmu dalam Kristus Yesus makin bertambah karena aku, apabila aku kembali kepada kamu.
Semua orang mengalami pandemi covid-19. Tetapi yang membedakan kita sebagai orang percaya dengan yang lain adalah bagaimana sikap kita terhadap pandemi ini. Pandemi atau krisis yang terjadi menyebabkan banyak ekonomi yang menurun, banyak perceraian, banyak perpindahan agama dari suatu agama ke agama lain, dan masih banyak lagi. Dalam setiap krisis, pasti ada peluang dan akan terlihat mana yang kuat, mana yang tidak kuat.
Dalam hidup ini, ada hal yang di dalam kendali kita (in control) dan ada hal yang di luar kendali kita (out control). Dan 80% itu terjadi di luar kendali kita. Sebagai contoh, ketika kita ingin bepergian tiba-tiba turun hujan. Sikap dalam menghadapi hal yang di luar kendali kita haruslah tepat, temasuk permasalahan spiritual.
Ada tiga sikap yang benar dalam menyikapi semua hal, khususnya hal yang di luar kendali kita.
Kedua, dalam hidup ini haruslah kita memberikan manfaat dalam setiap interaksi kita. Sebagai contoh, dalam pandemi ini, kita bersaksi dan memberikan solusi sesuai dengan Firman Tuhan.
Dimana ada Kristus, semua akan cukup bagi kita. Dan orang yang tidak menyadari adanya Kristus akan hidup dalam ketakutan. Pandemi ini mungkin menakutkan bagi kita, tetapi yakinlah Tuhan akan selalu besama-sama dengan kita dan Dia akan mencukupkan setiap kebutuhan kita. Biarlah virus bermutasi, tetapi kita sebagai orang percaya harus bisa beradaptasi!
IBADAH - 23 Agustus 2020
Pengkhotbah :
Ps. Wawan Sukarnawan
Ketika
firman Tuhan disampaikan, maka kita akan disembuhkan (Mazmur 107:20).
Filipi 3:14,
Efesus 1:18
Filipi 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Efesus 1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus
Ada dua jenis panggilan. Panggilan
yang pertama adalah panggilan untuk diselamatkan oleh Yesus Kristus. Panggilan
yang kedua adalah panggilan untuk berfungsi, yaitu menjadi berkat bagi orang
lain dan menjadi alat kemuliaan Allah. Banyak panggilan Tuhan yang dinyatakan
dalam alkitab.
Belajar dari Paulus yang Tuhan panggil untuk rmenjadi rasul yang
ke-13. Paulus tahu bahwa dia akan banyak menderita karena Tuhan. Belajar dari
Abraham yang taat dan menerima panggilan Tuhan untuk keluar dari negerinya ke
negeri yang Tuhan tunjukkan. Abraham berani untuk keluar dari zona nyaman.
Ketika Tuhan mengutus kita, Tuhan akan
memperlengkapi dan Tuhan akan mencukupkan segala sesuatunya. Betapa kaya dan
mulianya menerima panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan hanyalah untuk berbuat baik
dan menjadi berkat. Panggilan Tuhan harus kita lakukan dengan setia. Jika kita
berpadanan dengan panggilanNya, maka Tuhan akan memberkati kita.
Ketika firman Tuhan disampaikan, maka kita akan disembuhkan (Mazmur 107:20).
Filipi 3:14, Efesus 1:18
Filipi 3:14 dan berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus.
Efesus 1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus
Ada dua jenis panggilan. Panggilan yang pertama adalah panggilan untuk diselamatkan oleh Yesus Kristus. Panggilan yang kedua adalah panggilan untuk berfungsi, yaitu menjadi berkat bagi orang lain dan menjadi alat kemuliaan Allah. Banyak panggilan Tuhan yang dinyatakan dalam alkitab.
Belajar dari Paulus yang Tuhan panggil untuk rmenjadi rasul yang ke-13. Paulus tahu bahwa dia akan banyak menderita karena Tuhan. Belajar dari Abraham yang taat dan menerima panggilan Tuhan untuk keluar dari negerinya ke negeri yang Tuhan tunjukkan. Abraham berani untuk keluar dari zona nyaman.
Ketika Tuhan mengutus kita, Tuhan akan memperlengkapi dan Tuhan akan mencukupkan segala sesuatunya. Betapa kaya dan mulianya menerima panggilan Tuhan. Panggilan Tuhan hanyalah untuk berbuat baik dan menjadi berkat. Panggilan Tuhan harus kita lakukan dengan setia. Jika kita berpadanan dengan panggilanNya, maka Tuhan akan memberkati kita.